Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM, anggota indeks Kompas100) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5%-6% pada 2020.
Direktur Keuangan TLKM Harry M. Zen mengatakan, target pertumbuhan tersebut sama dengan 2019. Tetapi pada tahun depan, ia memprediksi, margin akan meningkat sehingga menghasilkan kenaikan laba bersih yang signifikan.
Menurut Harry, kenaikan margin ini didorong oleh efisiensi yang TLKM jalankan di berbagai aspek operasional. "Kami juga berharap, kompetisi harga di bisnis seluler bisa lebih rasional. Sebenarnya persaingan harga pada tahun ini membaik dibanding 2018 yang mana ada registrasi SIM card," kata Harry saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (23/11).
Baca Juga: Telkom (TLKM) akan bangun data center, berikut rekomendasi analis
Sebagai gambaran, per kuartal III-2019, TLKM membukukan kenaikan pendapatan 3,46% secara tahunan menjadi Rp 102,63 triliun. Sementara itu, laba bersih TLKM tumbuh lebih tinggi, yakni sebesar 15,67% year on year (yoy) menjadi Rp 16,46 triliun.
Untuk mencapai target pertumbuhan tahun depan, Harry mengatakan, TLKM akan meningkatkan kinerja tiga lini bisnis utama TLKM, yaitu seluler (Telkomsel), IndiHome, dan korporasi (enterprise)
Pada lini bisnis seluler, TLKM akan terus menambah base transceiver station (BTS) 4G sehingga cakupan jaringan 4G TLKM terhadap populasi masyarakat Indonesia bisa mencapai 98% pada 2020. Hingga akhir tahun ini, TLKM menargetkan jaringan 4G-nya bisa mencapai 95% populasi.
Sepanjang tahun ini hingga September 2019, Telkomsel telah membangun 20.829 BTS yang seluruhnya adalah 4G. Dengan demikian, jumlah BTS Telkomsel hingga saat ini telah mencapai 209.910 unit atau tumbuh 14,5% dari kuartal III/2018, di mana 76% diantaranya BTS 3G/4G.
Baca Juga: Telekomunikasi Indonesia (TLKM) proyeksikan pendapatan tahun ini tumbuh single digit
Sementara itu, untuk bisnis IndiHome, TLKM menargetkan jumlah pelanggannya pada tahun depan bisa mencapai 8 juta. "Pasarnya masih cukup luas dan kami kan Telkom punya pasukan di seluruh Indonesia. Jadi, pasarnya masih bisa kami penetrasi lebih jauh," kata Harry.
