kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suriah mereda, kesepakatan Iran akan jadi fokus harga minyak sebulan ke depan


Selasa, 17 April 2018 / 07:34 WIB
Suriah mereda, kesepakatan Iran akan jadi fokus harga minyak sebulan ke depan
ILUSTRASI. HARGA MINYAK DUNIA


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis setelah terkoreksi di awal pekan ini. Selasa (17/4) pukul 7.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) di NEw York Mercantile Exchange untuk pengiriman Mei 2018 menguat 0,50% ke level US$ 66,55 per barel ketimbang penutupan kemarin pada US$ 66,22 per barel.

Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Juni 2018 di ICE Futures naik 0,43% ke level US$ 71,73 per barel ketimbang penutupan kemarin pada US$ 71,42 per barel.

Meski naik, harga minyak brent ini belum mampu melampaui level tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir pada akhir pekan lalu di level US$ 72,58 per barel. Harga minyak brent masih turun 1,17% jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan.

Harga minyak WTI juga masih turun 1,25% jika dibandingkan dengan harga penutupan akhir pekan lalu. "Sedikit penurunan tensi Suriah menyebabkan harga menurun," kata Phil Streible, senior market strategits RJO Futures kepada Reuters.

Streible menambahkan, serangan di akhir pekan lalu lebih bersifat temporer dan bukan merupakan skenario ekstrem.

"Perkembangan Suriah sejauh ini menyebabkan pasar bernapas lega karena tidak ada eskalasi, baik itu secara diplomasi ataupun serangan," ungkap Harry Tchilinguirian, global head of commodity market strategy BNP Paribas.

Pekan depan, radar investor akan fokus pada potensi penarikan Amerika Serikat (AS) atas kesepakatan nuklir Iran yang diteken sejak 2015. Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan menarik AS dari kesepakatan ini. "Harga minyak masih bertahan di level yang baik. Tenggat waktu Iran pada pertengahan Mei akan menjadi fokus dalam empat pekan ke depan," kata Olivier Jakob, strategist Petromatrix.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×