kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sundap Carulli, rajin diversifikasi portofolio


Sabtu, 10 Juni 2017 / 15:28 WIB
Sundap Carulli, rajin diversifikasi portofolio


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

DISIPLIN berinvestasi sudah Sundap Carulli lakukan sejak dua dekade yang lalu. Chief Financial Officer & Corporate Secretary PT Logindo Samudramakmur Tbk ini menyadari pentingnya berinvestasi untuk masa depan.

Instrumen investasi pertama yang Sundap miliki adalah reksadana. Ketika itu, dia yang masih menjabat sebagai commercial manager di ICI Group Indonesia rutin menyisihkan 20% pendapatannya ke dalam keranjang investasi.

Seiring peningkatan karier dan pendapatan, Sundap juga menambah porsi portofolio investasinya. "Sejak awal, saya belajar memahami risiko dan target return produk investasi yang dimiliki," ujarnya.

Namun, perjalanan investasinya tak selalu mulus. Sundap pernah merugi di reksadana yang berisi saham perusahaan digital. Saat itu, pamor perusahaan digital memang tengah naik daun. Hanya, kejayaan industri itu tak menjamin cuan besar. Sehingga pada awal tahun 2000, reksadananya mengalami bubble dan ia terpaksa memanen kerugian.

Meski begitu, pengalaman adalah guru terbaik. Setelah kejadian itu, Sundap meracik ulang strategi investasinya. Ia mulai menyasar pasar saham dengan mengoleksi saham-saham blue chip. Beberapa saham itu masih dia pegang sampai sekarang.

Sundap juga memiliki saham Logindo Samudramakmur, perusahaan tempatnya bekerja. Emiten dengan kode saham LEAD ini merupakan perusahaan sektor pelayaran serta angkutan minyak dan gas. Sebagai bagian dari manajemen perusahaan, dia bisa menikmati untung dari kepemilikan saham ini.

Sundap juga selalu memantau perkembangan harga minyak dunia dan kebijakan pemerintah. Sehingga, ia lebih mudah mengambil peluang dari kondisi pasar yang juga bisa berpengaruh pada kinerja dari saham LEAD.

Tak hanya menyebar portofolio di dalam negeri, Sundap pernah memiliki saham di bursa Singapura, Amerika Serikat, dan China. Karena itulah, pria 53 tahun ini rajin memupuk pengetahuan sekaligus memantau kondisi pasar global.




TERBARU

[X]
×