kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Summarecon catatkan marketing sales Rp 2 triliun


Selasa, 17 Oktober 2017 / 08:03 WIB
Summarecon catatkan marketing sales Rp 2 triliun


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih optimistis bisa mengantongi pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 3 triliun pada akhir tahun ini. Hingga kuartal III-2017, nilai marketing sales SMRA telah mencapai 66% dari target perusahaan ini.

"Hingga bulan September 2017, nilai marketing sales kami sudah sekitar Rp 2 triliun," ujar Adrianto Adhi, Direktur Utama SMRA kepada KONTAN, Senin (16/10).

Ia mengatakan, untuk menggenjot pendapatan pra penjualan, SMRA akan meluncurkan beberapa proyek baru pada akhir bulan ini. Produk yang akan diluncurkan diantaranya, kawasan perumahan baru di Summarecon Serpong bertajuk Symphonia. Selain itu, SMRA akan meluncurkan kawasan komersial dan ruko di wilayah Summarecon Bandung.

Riska Afriani, Analis OSO Sekuritas menilai, angka marketing sales SMRA sudah cukup menggembirakan. Menurutnya, masih ada beberapa sentimen yang bisa mendukung kinerja keuangan SMRA dalam jangka panjang. "Suku bunga yang melandai akan berdampak positif bagi sektor properti," ujarnya.

Riska menilai, sejauh ini SMRA cukup berhasil mendorong penjualannya. Pasalnya tahun lalu SMRA harus beberapa kali memangkas target marketing sales lantaran pasar properti tengah lesu. Dengan berbagai proyek yang akan dirilis di kuartal IV-2017 ini, Riska yakin SMRA bisa mencapai target penjualan.

Hingga paruh pertama tahun ini, SMRA membukukan pendapatan Rp 2,68 triliun, atau tumbuh 15,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun. Laba bersih SMRA juga naik dua kali lipat dibandingkan dengan semester I-2016 menjadi Rp 48,8 miliar.

Pada periode itu, SMRA memiliki total aset sebesar Rp 21,2 triliun dengan kas setara kas mencapai Rp 2,1 triliun.

Riska yakin, industri properti pada tahun depan akan lebih menarik. Sehingga, saham properti punya peluang rebound di 2018. Karena itulah, ia menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk kembali mengoleksi saham-saham properti. Ia pun merekomendasikan buy saham SMRA dengan target harga Rp 1.250 per saham.

Pada perdagangan kemarin, saham SMRA ditutup menguat 2,48% menjadi Rp 1.035 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×