kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,44   -8,07   -0.86%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Isman Rejeki (SRIL) sudah gunakan capex US$ 15 juta, untuk apa saja?


Senin, 19 Agustus 2019 / 13:07 WIB
Sri Isman Rejeki (SRIL) sudah gunakan capex US$ 15 juta, untuk apa saja?
ILUSTRASI. Pemintalan benang di Pabrik Sritex


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Isman Rejeki Tbk (SRIL) menyiapkan dana US$ 30 juta-US$ 40 juta untuk keperluan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan capex tahun 2018 lalu.

Hingga separuh pertama 2019, dana capex yang telah dibelanjakan sebesar US$ 15 juta. Lantas, untuk apa saja penggunaan capex SRIL selama satu semester ini?

Corporate Communications SRIL Joy Citradewi mengatakan, capex selama semester pertama lalu digunakan untuk proses maintenance (perawatan) mesin produksi.

Baca Juga: Ingin jadi peserta Public Expose Live 2019 lewat webinar BEI, ini caranya

Sementara untuk semester II 2019, penggunaan capex juga tetap difokuskan pada perawatan mesin. “Dalam setahun dana capex US 30 juta – US$40 juta digunakan untuk maintenance mesin,” ungkap Joy kepada Kontan.co.id, Senin (19/8).

Joy melanjutkan, perawatan mesin dilakukan secara merata ke semua segmen bisnis produksi SRIL. Namun, mesin-mesin produksi terkonsentrasi di segmen bisnis yang memproduksi tekstil, yakni segmen spinning hingga finishing. “Di segmen garment ada mesin jahit. Sebenarnya ukurannya kecil-kecil tetapi jumlahnya lumayan banyak,” lanjut Joy.

Baca Juga: Penjualan Sritex (SRIL) ke Amerika Naik 3,2 Kali Karena Perang Dagang

Untuk diketahui, SRIL memiliki empat segmen bisnis dalam menjalankan operasionalnya, yakni spinning (transformasi fiber menjadi yarn), weaving (mentransformasi yarn menjadi kain mentah), finishing (mentransformasi kain mentah menjadi kain jadi), dan garment (mentransformasi kain jadi menjadi pakaian jadi).

SRIL merupakan salah satu perusahaan tekstil terintegrasi terbesar se-Asia Tenggara. Hingga saat ini, produk perusahaan yang berbasis di Sukoharjo ini telah diekspor ke lebih dari 100 negara. Sementara itu, kapasitas produksi SRIL saat ini terdiri atas 2 juta mata pintal, 700 juta meter kain, 700 juta yard kain jadi, dan 40 juta potong baju.

Sejauh ini, SRIL hanya memfokuskan penggunaan capex 2019 untuk perawatan mesin. SRIL pun belum berencana untuk melakukan pembelian mesin untuk tahun ini. “Capex cycle kami baru akan tahun depan dan itu pun sedang kami pertimbangkan,” tutup Joy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×