kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

S&P: Rating Alam Sutera bisa turun lagi jadi selective default


Jumat, 01 Mei 2020 / 03:30 WIB
S&P: Rating Alam Sutera bisa turun lagi jadi selective default


Reporter: Barly Haliem | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pemeringkat utang, Standard & Poor’s (S&P) Global Ratings, menurunkan rating utang PT Alam Sutera Tbk (ASRI) dari B- menjadi CCC+. S&P juga menegaskan kembali prospek (outlook) negatif untuk ASRI.

Keputusan ini dikeluarkan S&P pada Kamis (30/4/2020). S&P menilai, ASRI akan kesulitan melunasi utang US$ 175 juta yang akan jatuh tempo April 2021.

ASRI sudah membayar sekitar US$ 60 juta dari utang tersebut. Namun, upaya perusahaan properti ini mencari dana pelunasan US$ 115 juta terganjal pandemi virus corona (Covid-19). 

“Risiko pembiayaan kembali meningkat karena pilihan semakin terbatas selama pandemi ini. Kami melihat, upaya refinancing yang dilakukan perusahaan (ASRI) akan terhenti oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek yang diperpanjang hingga 22 Mei 2020,” tulis Simon Wong dan Christina Lim, dua analis kredit dari S&P dalam keterangan tertulis yang diterima www.kontan.co.id, Kamis (30/4/2020).

Secara umum, S&P menilai bahwa Alam Sutera akan menghadapi tekanan likuiditas yang berkelanjutan selama dua tahun ke depan. Sebab, selain memiliki utang jatuh tempo senilai US$ 175 juta di tahun 2021, Alam Sutera juga memiliki utang jatuh tempo senilai US$ 370 juta pada Maret 2022 dan harus mengelola jatuh tempo itu.

Dengan mempertimbang berbagai faktor yang menjadi basis pemeringkatan ini, S&P mengingatkan bahwa peringkat ASRI bisa diturunkan lagi. Jika pada kuartal III-2020 Alam Sutera tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan pendanaan untuk membayar utang jatuh tempo US$ 175 juta pada April 2021, S&P akan memangkas peringkat ASRI.

Prospek negatif pada Alam Sutera menunjukkan prospek penurunan peringkat lebih lanjut pada kuartal ketiga 2020 karena tidak adanya kemajuan pembiayaan kembali yang konkret,” tulis S&P. 

S&P juga mengingatkan akan kembali menurunkan peringkat ASRI jika perusahaan tersebut melakukan pembiayaan kembali dengan utang jangka pendek. “Pembiayaan kembali dengan utang jangka menambah risiko keuangannya dan menyebabkan struktur modal tidak berkelanjutan,” tandas S&P

Rating ASRI juga bisa diturunkan menjadi selective default (SD) apabila Alam Sutera melakukan transaksi terkait utang yang jatuh tempo di 2021 atau 2022 yang memberi sinyal kinerja emiten ini sedang tertekan (distressed). Misalnya, melakukan transaksi material dengan harga di bawah par. 

Namun demikian, “Kami dapat menaikkan lagi peringkatnya jika Alam Sutera dapat sepenuhnya membiayai kembali obligasi yang jatuh tempo 2021 dengan utang jangka panjang,” tandas S&P.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×