kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SLJ Global berharap pendapatan semester II mencapai US$ 44 juta


Senin, 13 Agustus 2018 / 18:38 WIB
SLJ Global berharap pendapatan semester II mencapai US$ 44 juta
ILUSTRASI. SLJ Global Tbk


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen polywood PT SLJ Global Tbk (SULI) mencetak kenaikan pendapatan 38,40% di semester satu lalu.

David, Vice President SLJ Global mengatakan, penjualan untuk semester I-2018 mencapai US$ 44,04 juta. Semester I tahun lalu, pendapatan SULI mencapai US$ 31,82 juta. 

"Saat ini belum ada ekspansi, hanya fokus ke pasar AS, Korea, Jepang dan India. Harapannya untuk semester kedua akhir tahun, pendapatannya sama dengan semester I," kata David, Senin (13/8).

Sekitar 90% pasar produk SULI merupakan ekspor, sehingga tidak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah. Porsi ekspor ini meningkat ketimbang 87% di semester pertama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan SULI, penjualan ekspor mencapai US$ 39,78 juta di semester pertama. Penjualan ekspor ini melonjak 45,50% ketimbang semester pertama tahun lalu.

Laba kotor SULI naik 182,5%. Tapi, laba usaha malah minus 36,8%. Penyebabnya, tahun lalu SULI mencatat pendapatan operasi lainnya sebesar US$ 6,36 juta. Pendapatan ini adalah penghapusan bunga terutang sebagai hasil dari restrukturisasi pinjaman bank. Alhasil, laba bersih SULI di semester pertama tahun ini cuma naik 35,83% meski laba kotor naik tinggi.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai fundamental SULI kurang bagus, terutama rasio utang terhadap modal yang mencapai 2.707%.

Sekadar informasi, total liabilitas SULI per akhir Juni mencapai US$ 90,76 juta. Sedangkan total ekuitas US$ 3,35 jua. Total ekuitas ini mulai membaik jika dibandingkan dengan akhir 2017 yang hanya US$ 867.801.

"Kinerja harga saham cukup oke, hari ini koreksi karena kepanikan akan krisis Turki saja. Masih terbatas pada support Rp 110," kata William

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan jika dari Februari dan awal Juli 2018, sahamnya mengalami penurunan tren. Namun penurunan itu sudah melewati batas downtrend. "Sudah mulai akumulasi, sehingga bisa mulai beli karena sudah melewati titik jenuh jual," kata Nafan.

Selain itu demand untuk bisnis kayu dan bisnis batubara untuk power plant sesuai dengan kerja pemerintah 35.000 MW bisa menjadi sentimen yang positif.

William merekomendasikan buy on support Rp 110, dengan target jangka pendek Rp 137-Rp 150 per saham. Nafan merekomendasikan SULI bisa akumulasi beli dengan target harga di level Rp 163. Hari ini, harga saham SULI turun 6,56% ke Rp 114 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×