Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (14/3) ditutup menguat 0,41% menjadi 5.431. Tapi prediksi besok, Rabu (15/3) IHSG masih bergerak mixed dengan potensi risiko profit taking dari investor.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai kondisi makro ekonomi yang masih cenderung stabil. Juga membuat perhitungan Gubernur BI untuk tidak terburu-buru meningkatkan suku bunga 7 days reverse repo rate, untuk merespon hasil keputusan The Fed dalam meningkatkan suku bunga acuan. "Kondisi makroekonomi Indonesia masih cenderung stabil," kata Nafan kepada KONTAN, Selasa (14/2).
Selain itu pernyataan Goldman Sachs yang menilai peningkatan S&P dapat meningkatkan capital inflow ke Indonesia. Terlihat penguatan indeks pada hari ini. Serta ditambah adanya dana repatriasi amnesty pajak yang masuk ke pasar modal Indonesia.
Sementara, Nafan melihat dari teknikal candle sudah membentuk pola shooting star yang mengindikasikan koreksi pada perdagangan besok. Dia memprediksi IHSG masih bearish dengan rentang perdagangan support 5.395 dan resistance 5.468.
Belum lagi sentimen kenaikan suku bunga The Fed dan potensi aksi profit taking besok. Tapi jika pengumuman neraca perdagangan di atas ekspektasi pasar hal ini akan memberi angin segar terhadap IHSG.
Analis Asjaya Indosurya William Suryawijaya juga mengatakan tekanan terhadap IHSG sudah mulai berkurang dipengaruhi rilis data ekonomi tentang 7 days reverse repo rate. Menurutnya suku bunga acuan disinyalir belum akan mengalami perubahan. ”Pergerakan IHSG masih belum beranjak dari rentang konsolidasi, tapi tekanan sudah berkurang,” katanya.
Makanya untuk perdagangan besok William masih memprediksi IHSG berpotensi menguat dengan rentang perdagangan support 5.376 dan resistance 5.488. Dengan saham pilihan ICBP, BBNI, JSMR, KLBF, PGAS, ADHI, PTPP, TOTL, UNVR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News