kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

September 2020, realisasi pembangunan jargas PGAS mencapai 73,8%


Selasa, 15 September 2020 / 17:35 WIB
September 2020, realisasi pembangunan jargas PGAS mencapai 73,8%
ILUSTRASI. Seorang anak berjalan di dekat jaringan pipa gas PGN di kompleks Rusun Boing, Kemayoran, Jakarta.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Per September 2020, realisasi aktual pembangunan jaringan gas (jargas) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan dana APBN 2020 di 23 kabupaten/ kota telah mencapai 73,8%. Realisasi ini melebihi rencana progres pembangunan awal yakni sebesar 67,4 %.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi Perusahaan Gas Negara Redy Ferryanto mengatakan, realisasi pembangunan jargas saat ini telah mencapai sekitar 94.400 sambungan rumah (SR). 

Beberapa titik pembangunan jargas bahkan menunjukkan perkembangan yang cukup positif dengan pencapaian target lebih dari 80% seperti wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Kota Palembang, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Serang, Kota Semarang dan Kota Blora.

“Pembangunan Jargas rumah tangga pemerintah tetap berjalan dengan SOP ketat dan mencapai jadwal yang ditargetkan. Kami bersyukur realisasi ini melebihi target aktual penyelesaian yang ditentukan,” ungkap Redy, Selasa (15/9).

Baca Juga: Perhatikan rekomendasi saham PGAS, BEST, dan SIDO untuk Kamis (10/9)

Redy menjabarkan, pembangunan jargas pemerintah dengan dana sekitar Rp  1,3 triliun telah dilaksanakan di 24 kabupaten/kota yang dibagi dalam 10 paket. Perinciannya yaitu jargas Kota Langsa, Kab. Aceh Tamiang dan Kab. Deli Serdang sebanyak 16.709 SR.

Jargas Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang sebanyak 13.358 SR. Jargas Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Kabupaten Muara Enim sebanyak 13.044 SR. Jargas Kabupaten Musirawas dan Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 12.189 SR. Jargas Kota Dumai dan Kota Pekanbaru sebanyak 9.981 SR. Jargas Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Sarolangun sebanyak 12.932 SR.

Kemudian, jargas Kota Bandar Lampung dan Kab Serang sebanyak 13.114 SR. Di Jawa Tengah, dibangun Jargas Kota Semarang dan Kab Blora sebanyak 10.725 SR. Sementara di Kalimantan Timur, jargas Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda sebanyak 9.003 SR. Jargas Kota Balikpapan, Kabupaten. Penajem Paser Utara, dan Kota Tarakan sebanyak 16.809 SR.

Untuk diketahui, PGAS mendapatkan amanat dari pemerintah untuk membangun jaringan gas rumah tangga  dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 sambungan rumah tangga (SRT). Jumlah ini merupakan hasil penyesuaian, karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah, dari semula 266.070 SRT terbagi menjadi 127.864 SRT pada tahun 2020, dan 138.206 SRT yang akan dibangun pada tahun 2021.

Baca Juga: Kinerja semester I tertekan, simak rekomendasi saham Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Program jargas rumah tangga merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) ditujukan untuk mewujudkan pemerataan manfaat gas bumi sebagai bahan bakar yang aman, ramah lingkungan dan efisien, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Kini PGAS telah melayani sekitar lebih dari 400.000 pelanggan rumah tangga aktif di 17 Provinsi di Indonesia, dengan alokasi gas sekitar 6,7 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD).

Saham PGAS tetap menarik

Pandemi Covid-19 turut menekan kinerja PGAS. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan senilai US$ 1,46 miliar sepanjang enam bulan pertama 2020, turun 17,97% (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana kala itu pendapatan PGAS mencapai US$ 1,78 miliar.

Alhasil, PGAS meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 6,72 juta di semester I-2020. Realisasi ini anjlok 87,56% (yoy) dibandingkan realisasi di semester I-2019 sebesar US$ 54,04 juta.

Meski kinerja tertekan, Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan masih merekomendasikan beli (buy) saham PGAS. Salah satu pertimbangannya adalah, potensi bisnis jaringan gas (jargas) yang akan tetap menjadi salah satu prioritas pemerintah.

Selanjutnya: Laba bersih menyusut hingga 87%, ini kata PGN (PGAS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×