kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sentuh rekor, saham big cap masih potensi menanjak


Selasa, 09 Januari 2018 / 20:50 WIB
Sentuh rekor, saham big cap masih potensi menanjak


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor terbaru pada Senin (8/1). Sejumlah saham berkapitalisasi besar alias big cap ikut menyentuh rekor baru seiring penguatan IHSG.

Saham-saham tersebut diantaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Ketiga saham ini menyentuh rekor harga tertinggi pada Senin. Bahkan, saham BBCA dan HMSP lagi-lagi sampai di level all-time high pada penutupan perdagangan Selasa (9/1).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee tidak heran ketiga saham ini berhasil mencapai rekor all-time high saat IHSG ikut mencapai rekor baru. "Ketiga saham ini punya kapitalisasi pasar yang besar sehingga wajar saja jika harga saham-saham tersebut ikut naik," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (9/1).

Selain karena besarnya kapitalisasi pasar saham tersebut, kenaikan harga ketiga saham tersebut juga wajar terjadi lantaran kuatnya bisnis yang dijalankan ketiga emiten.

Pasca menyentuh rekor tersebut, Hans melihat masih ada kemungkinan bagi ketiga saham tersebut untuk terus bergerak naik. Secara fundamental, ketiga perusahaan ini memiliki bisnis yang berjalan dengan baik sehingga kemungkinan kenaikan harga bagi ketiga saham ini masih terbuka lebar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menargetkan pertumbuhan kredit hingga dua digit di tahun ini mungkin membuat BBCA semakin gencar dalam melakukan ekspansi kredit. Hal ini didukung pergerakan suku bunga kredit yang rendah lantaran suku bunga acuan yang mungkin akan terus turun selama tahun ini.

Saham HMSP dan GGRM juga diprediksi masih terus bisa menanjak di tahun ini. Namun, Hans memandang kenaikan dua saham emiten rokok ini cenderung terbatas.

"Banyak aturan yang memberatkan industri rokok, seperti larangan merokok di ruang publik, larangan iklan, serta cukai yang bisa menghambat laju bisnis mereka. Hal ini membuat saham HMSP dan GGRM cenderung memiliki kenaikan yang terbatas di tahun ini," paparnya.

Meski belum tentu mengikuti jejak saham BBCA, HMSP, dan GGRM untuk menyentuh rekor harga saham tertinggi sepanjang masa, menurut Hans ada beberapa saham yang punya potensi upside yang cukup tinggi di tahun ini. Beberapa diantaranya ialah saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT PP Tbk (PTPP). Kondisi perekonomian mungkin mendukung kinerja saham-saham tersebut.

Ia merekomendasikan saham BBCA sebagai saham pilihan diantara saham-saham yang telah memperoleh rekor harga. Selasa, harga saham BBCA ditutup di level Rp 22.525.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×