kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen penggerak batubara cukup seimbang


Rabu, 11 Januari 2017 / 20:06 WIB
Sentimen penggerak batubara cukup seimbang


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tren harga batubara masih cukup positif meski sentimen yang mempengaruhi cenderung beragam. Selama harga minyak dan gas alam naik, maka peluang batubara rebound tetap terbuka.

Mengutip Bloomberg, Selasa (10/1) harga batubara kontrak pengiriman Februari 2017 di ICE Futures Exchange tergerus 0,67% ke level US$ 80,60 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, batubara terjun 10,2%.

Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures mengatakan, pergerakan harga batubara mirip dengan minyak tetapi masih melihat sentimen utama dari China. Pengendalian harga terus dilakukan oleh pemerihtah negeri Tiongkok.

Ketika harga turun, China membatasi jam kerja operasional sehingga produksi bisa berkurang. Tetapi, pembatasan jam kerja mulai dilonggarkan kembali saat harga mulai naik signifikan. Bersamaan dengan itu, produksi batubara di Australia yang semula dikurangi juga kembali normal setelah terjadi kenaikan harga.

"Harga batubara saat ini memang terkoreksi, tetapi belum anjlok," kata Wahyu.

Selama harga minyak dan gas alam terus naik, maka batubara pun akan kembali menanjak. Apalagi China masih akan terus melakukan stabilisasi harga. Perencana utama ekonomi negara China menyebutkan, China berencana memotong kapasitas tambang batubara sebesar 300 juta ton per tahun sampai 2020.

"Intinya, China menjaga harga agar jangan anjlok untuk kebaikan sektor tambang dan sektor finansial. Tetapi China juga menjaga harga tidak terlalu tinggi untuk sektor energi yang stabil dan efisien," imbuh Wahyu.

Sentimen yang mengelilingi laju batubara saat ini terlihat seimbang meski masih rentan koreksi. Tren komoditas serta pengendalian harga di China menahan harga dari kejatuhan. Tetapi ada ancaman dari kenaikan suku bunga The Fed yang dapat menyebabkan nilai tukar dollar AS melambung.

Kondisi ini masih lebih baik dibanding tahun 2012 - 2015 dimana sentimen negatif lebih dominan. Saat itu batubara ditekan oleh berbagai sentimen negatif mulai dari isu lingkungan, tren pelemahan komoditas, perlambatan ekonomi global, turunnya permintaan hingga penguatan dollar AS. Negara China pun cenderung tidak peduli dengan penurunan harga batubara.

Dalam jangka menengah, Wahyu melihat kisaran harga batubara di US$ 70 - US$ 110 per metrik ton. Sedangkan range harga hingga akhir Februari di US$ 70 - US$ 100 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×