kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat ke zona merah, IHSG melejit di akhir sesi 2


Rabu, 07 Oktober 2015 / 16:14 WIB
Sempat ke zona merah, IHSG melejit di akhir sesi 2


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski sempat tertekan di awal sesi II hari ini (7/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah. Pada akhir penutupan pukul 16.00 WIB, indeks melaju 0,93% menjadi 4.487,13.

Ada 188 saham yang terbang. Sementara, jumlah saham yang tertekan sebanyak 108 saham dan 84 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi sore ini melibatkan 7,056 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,183 triliun.

Secara sektoral, ada delapan sektor yang menyokong pergerakan indeks. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain sektor industri dasar naik 2,95%, sektor industri lain-lain naik 2,81%, dan sektor konstruksi naik 2,37%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni jajaran top gainers sore ini antara lain: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 9,82% menjadi Rp 615, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 9,23% menjadi Rp 5.325, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 9,04% menjadi Rp 398.

Asia melaju

Kondisi serupa juga terlihat pada pasar saham regional. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.16 waktu Hong Kong, indeks MSCI Asia Pacific melaju 2,1% menjadi 131,73.

Indeks Topix Jepang naik 1,2% setelah bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan stimulus dengan nilai rekor. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong melesat paling tinggi dengan kenaikan 3,1%.

Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%, indeks Taeix Taiwan naik 1,2%, indeks Straits Times Singapura naik 2,1%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,6%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%.

Menurut Tony Farnham, strategist Patersons Securities, pendorong utama pasar regional hari ini adalah lompatan harga minyak yang terjadi tadi malam.

"Pertanyaan besarnya adalah apakah reli yang terjadi akan berlanjut. Kita harus memiliki alasan fundamental yang mendorong reli. IMF sudah menurunkan prediksi pertumbuhan global, hal ini mengindikasikan bahwa belum akan ada kenaikan permintaan pada komoditas," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×