kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sekitar 11% reksadana saham mengalahkan IHSG


Senin, 07 Agustus 2017 / 17:59 WIB
Sekitar 11% reksadana saham mengalahkan IHSG


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun hingga kini menghasilkan kenaikan 8,54%. Tapi ada 30 produk reksadana yang berhasil mencatatkan kinerja di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari total 209 produk reksadana saham.

Ini adalah data Infovesta Utama per 31 Juli 2017. "Sekitar 11,5% yang bisa mengalahkan indeks, berarti kebanyakan fund manager ini mungkin stateginya kurang tepat dalam mengatasi volatilitas indeks," kata Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana, Jumat (4/8).

Beberapa produk reksadana yang mencatat kinerja lebih tinggi ketimbang IHSG misalnya adalah DMI Dana Saham Syariah dengan perolehan return 24,822% dan disusul Sucorinvest Equity Fund dengan return tertinggi kedua sebesar 23,43%. Kemudian, HPAM Investa Ekuitas Strategis berada di posisi keempat dengan perolehan return 18,849%. Syailendra MidCap Alpha Fund juga masih berada dalam 10 terbaik di posisi kedelapan dengan perolehan return sebesar 18,136%. IHSG hingga akhir Juli mencatat kenaikan 10,28%.

Wawan mengakui, perubahan nilai saham (shifting) tahun ini sangat cepat. Pada awal tahun, Wawan mengamati sektor komoditas yang menjadi andalan reksadana saham, tetapi memasuki kuartal II 2017 jika tidak memiliki saham blue chip pasti akan tertinggal. 

Sementara, pada awal kuartal tiga ini sudah beralih ke sektor komoditas kembali. "Jadi kalau reksadananya tidak cepat dalam mengubah sektor pilihan ya akan kalah dengan indeks," kata Wawan.

Wawan mengatakan, produk reksadana yang memiliki kinerja di atas indeks terdapat pula beberapa reksadana berbasis syariah, maka hal ini menunjukkan kemungkinan besar beberapa reksadana saham tersebut memasukkan saham komoditas sebagai isi portofolio andalan.

Selain itu, reksadana saham tersebut bisa memiliki imbal hasil tinggi karena memiliki isi portofolio dalam saham sektor tambang, khususnya batubara. Hingga 31 Juli, saham sektor tambang memang sedang melonjak tinggi. Wawan menambahkan, saham di sektor keuangan dan infrasturktur juga menjadi penyokong imbal hasil produk reksadana yang tinggi.

Meski per akhir Juli indeks reksadana saham tertinggal dari indeks reksadana pendapatan tetap, Wawan memprediksikan hingga akhir tahun indeks reksadana saham tetap bisa menjadi juara. "Rata-rata kinerja indeks reksadana saham sekitar 10%-12% sementara indeks reksadana pendapatan tetap 7%-8%," kata Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×