kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,02   6,42   0.65%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham FILM tetap meroket, analis ini berharap BEI tak asal jatuhkan suspen


Selasa, 21 Agustus 2018 / 11:04 WIB
Saham FILM tetap meroket, analis ini berharap BEI tak asal jatuhkan suspen


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis menilai sebaiknya Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak seketika panik dan melakukan penghentian sementara perdagangan pada saham tertentu (suspen) yang sedang mengalami lonjakan harga secara signifikan.

Saham yang tengah disuspen BEI salah satunya adalah PT MD Pictures Tbk (FILM). Saham yang baru saja melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) ini disuspen setelah masuk dalam kategori unusual market activity (UMA). Memang jika melihat pergerakan mereka pascalisting, sahamnya sudah melonjak 224,89%.

Sekadar mengingatkan, BEI menghentikan perdagangan FILM pada 15 Agustus dan sudah membukanya pada perdagangan sesi pertama keesokan harinya. Sejak IPO awal Agustus, mayoritas kenaikan saham FILM di atas 20% per hari. Pagi ini pukul 10:50 WIB, FILM menguat 11,4% ke level tertingginya ke Rp 1.515 per saham.

Pihak BEI menyatakan, suspensi saham tersebut dilakukan atas dasar pengawasan transaksi. Bahkan jika pergerakan masih terbilang liar, BEI akan kembali melakukan suspensi saham FILM.

Menanggapi hal tersebut, Gema Goeyardi, Analis sekaligus Presiden Direktur Astronacci International mengaku tak setuju dengan langkah BEI. Apalagi, BEI ingin perdagangan saham Tanah Air maju.

“Bursa harus belajar dari bursa Hong Kong atau Dow Jones yang satu hari bisa naik 200%. Namun jika memang terbukti ada perdagangan semu bisa kasih sanksi seberat-beratnya bahkan hingga delisting, apabila tidak terbukti jangan langsung melakukan suspen,” ujar Gema saat ditemui di BEI, Selasa (21/8).

Menurutnya BEI diharapkan jangan panik setiap kali emiten naik secara signifikan. Melainkan BEI diharapkan lebih mencermati pola transaksi setiap emiten.

“Supen itu tujuannya investigasi kalau ada perdagangan semu, jadi kalau tidak ada indikasi, untuk apa di suspen kembali. Beri kesempatan emiten untuk berkembang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×