kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Rupiah mendekati level terlemah sejak 2009


Senin, 28 Mei 2012 / 10:21 WIB
Rupiah mendekati level terlemah sejak 2009
ILUSTRASI. Warga melakukan silaturahim secara virtual. ANTARA FOTO/Andika Wahyu Widyantoro/hp.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rupiah mendekati level terlemah sejak 2009 silam. Nilai tukar rupiah anjlok, seiring keluarnya dana asing dari pasar domestik, akibat kekhwatiran memburuknya krisis Eropa.

Pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) terjegal di posisi 9.439 pada pukul 9.46 di Jakarta, dari posisi akhir pekan lalu di 9.474. Tadi pagi, rupiah bahkan sempat terjungkal ke Rp 9.500 per dollar AS. Ini merupakan level terlemahnya sejak Desember 2009.

Sepekan terakhir, net sell asing di pasar saham domestik mencapai US$ 350 juta. Asing juga telah mengurangi kepemilikan di obligasi pemerintah sebesar Rp 930 milair dalam empat hari hingga 24 Mei.

Akhir pekan lalu, Standard & Poor's memangkas peringkat utang tiga bank Spanyol ke level sampah. Sementara kabar terakhir dari Yunani menyebutkan, partai pendukung bailout menempati urutan teratas dalam pooling yang digelar Sabtu lalu.

Putu Andi Wijaya, dealer valuta asing di PT Bank Rakyat Indonesia menilai, pasar masih labil, investor berada di antara keinginan untuk masuk, tapi juga masih ada keengganan untuk mengambil risiko. "Spanyol kembali mengkhawatirkan, dan tidak bisa berharap banyak dari Eropa. Pasar mungkin bisa sedikit menguat, namun kemudian akan turun lebih curam," ujarnya di Jakarta.

Namun, Bank Indonesia diperkirakan akan melanjutkan intervensi, karena tidak ingin rupiah melemah terlalu tajam.

"Kami tidak panik membeli dollar, terutama karena pasar obligasi relatif tenang. Kami percaya Bank Indonesia akan melakukan intervensi yang diperlukan untuk menenangkan pasar," sebut Tim Condon, kepala ekonom Asia dari ING Financial Markets, Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×