kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana pasar uang unggul pada semester I 2018


Senin, 02 Juli 2018 / 22:46 WIB
Reksadana pasar uang unggul pada semester I 2018
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks reksadana pasar uang masih memimpin hingga akhir semester I 2018. Sementara kinerja indeks reksadana lain masih kompak menurun.

Berdasarkan data Infovesta Utama, hingga 29 Juni 2018, secara year to date (ytd) kinerja indeks reksadana pasar uang tumbuh 1,90%. Sementara, indeks reksadana pendapatan tetap turun 3,80% di periode yang sama.

Reksadana berbasis saham menunjukkan penurunan kinerja yang lebih dalam. Indeks reksadana campuran turun 3,95% dan indeks reksadana saham turun paling dalam sebesar 5,94%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, reksadana pasar uang bisa berkinerja paling tinggi karena tiga kalinya suku bunga BI naik membuat harga obligasi jatuh dan reksadana pendapatan tetap jadi menurun. Harga saham juga terkoreksi. Reksadana pasar uang terus diuntungkan dengan naiknya suku bunga.

Wawan mengamati produk reksadana yang mencapai kinerja nyaris 4% ke atas hingga saat ini banyak tersokong oleh portofolio obligasi atau mendapat bunga spesial dari deposito.

Di lain sisi, efek kenaikan suku bunga secara agresif membuat kinerja reksadana pendapatan tetap yang beraset dasar obligasi jadi tertekan. Wawan mengatakan, kenaikan suku bunga BI akan menekan kinerja obligasi pemerintah.

Namun, Wawan mengatakan tertekannya kinerja reksadana pendapatan tetap karena kenaikan suku bunga hanya terjadi dalam jangka pendek. Sementara, untuk jangka panjang reksadana pendapatan tetap masih akan menarik karena meski harga obligasi turun, tetapi kinerja bisa terangkat jika mendapat kupon obligasi.

"Investor yang sudah pegang reksadana pendapatan tetap tidak perlu khawatir sepanjang tujuan investasi paling tidak di atas satu tahun," kata Wawan, Senin (2/7).

Meski kinerja indeks reksadana saham turun paling dalam, Wawan mengapresiasi bahwa kinerja rata-rata reksadana saham masih bisa lebih baik dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan yang secara year to date hingga 29 Juni 2018 turun 8,76%.

"Para manajer investasi telah memilih saham dengan baik, karena bisa mengalahkan kinerja IHSG, berbeda dengan tahun lalu ketika IHSG bullish, kinerja indeks reksadana saham cenderung di bawah IHSG," kata Wawan.

Wawan memproyeksikan rata-rata kinerja reksadana saham bisa tumbuh 8% hingga 10% hingga akhir tahun. Sementara, kinerja reksadana pendapatan tetap tumbuh 7%, reksadana campuran tumbuh 8% dan reksadana pasar uang tumbuh 5% di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×