kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Bandara Kediri terus berjalan, Gudang Garam (GGRM) gelontorkan Rp 2,5 triliun


Senin, 24 Agustus 2020 / 22:03 WIB
Proyek Bandara Kediri terus berjalan, Gudang Garam (GGRM) gelontorkan Rp 2,5 triliun
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan bandara di Desa Bulusari, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020). Proyek strategis nasional tersebut membutuhkan lahan seluas 400 hektar dan ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/ws


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Bandar Udara Dhoho di Kediri, Jawa Timur yang merupakan investasi PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih berlanjut.

Direktur PT Gudang Garam Tbk Heru Budiman mengatakan, hingga Juni 2020, belanja modal yang digelontorkan untuk membangun bandara ini mencapai Rp 2,5 triliun.

"Proyek pembangunan bandara tetap berjalan sesuai jadwal dan belum ada gangguan apapun," ucap Heru dalam paparan publik virtual yang berlangsung Senin (24/8).

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, groundbreaking pembangunan Bandar Udara (Bandara) Dhoho ini dimulai pada Rabu, 15 April 2020. Pembangunan ini dilaksanakan oleh anak usaha yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh Gudang Garam, yakni PT Surya Dhoho Investama.

Baca Juga: Volume penjualan Gudang Garam (GGRM) turun 8,8% pada semester I 2020

Surya Dhoho Investama memperkirakan, pembangunan bandara di atas lahan sekitar 372 hektare akan rampung dalam waktu 2,5 tahun.

Untuk merealiasasikannya, Surya Dhoho Investama membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun, terdiri dari Rp 3 triliun untuk pembebasan tanah dan Rp 3 triliun untuk pembangunan bandara.

Gudang Garam menargetkan, proyek ini akan menjadi bandara internasional lantaran memiliki landasan pacu sebesar 3.300 meter.

Selain itu, GGRM mencanangkan, Bandar Udara Dhoho bakal melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya, serta dapat menjadi bandara alternatif di Jawa Timur.

Produsen rokok tersebut juga berharap, keberadaan bandara ini dapat mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×