kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,16   -5,20   -0.56%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek pasar saham lebih positif


Kamis, 18 Januari 2018 / 21:49 WIB
Prospek pasar saham lebih positif
ILUSTRASI. Perdagangan saham BEI


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bila membandingkan pasar obligasi dengan saham di 2018, Head Investment Avrist Asset Management, Farash Farich memproyeksikan pasar saham akan lebih positif.

Secara umum, Farash mengatakan pasar obligasi maupun saham di 2018 memiliki prospek yang positif. Hal ini didukung kondisi makro baik dalam negeri maupun global yang stabil. Perhelatan pemilihan kepala daerah juga Farash proyeksikan tidak akan mempengaruhi pasar saham maupun obligasi secara signifikan.

Di pasar obligasi, Farash menerawang katalis positif di 2018 tidak akan sekuat katalis di 2017. "Overall total return pasar obligasi SUN sekitar 8%-9%," kata Farash, Rabu (17/1).

Ia pun optimistis angka tersebut sangat bisa dicapai. Berbeda dengan tahun lalu, peranan capital gain di pasar obligasi tidak akan sekuat di 2018. Dengan begitu, keuntungan pasar obligasi hanya bisa diandalkan dari yield dan kupon yang ditawarkan.

Mempertimbangkan kondisi di atas Farash memproyeksikan pergerakan yield SUN 10 tahun Indonesia akan kembali naik di level 6,5% pada akhir tahun ini.

Namun, untuk 2018, Farash memproyeksikan kinerja pasar saham akan lebih positif. Beberapa katalis positif yang mendukung, pertama, memproyeksikan potensi aliran dana asing yang masuk di 2018 bisa lebih tinggi dari tahun lalu.

Kedua, kinerja pasar saham domestik sangat baik pada dua tahun terakhir setelah koreksi yang terjadi di 2015. Perbaikan laba perusahaan juga berangsur mulai stabil setelah 2015.

"Perbaikan laba terjadi di 2016, diikuti pertumbuhan di 2017 dan diharapkan 2018 terjadi pertumbuhan yang lebih baik," kata Farash, Rabu (17/1).

Pertumbuhan laba perusahaan publik Indonesia diproyeksikan mencapai 6% per tahun lebih bari dari emerging market. Farash memproyeksikan pertumbuhan laba diharapkan didukung oleh sektor perbankan, barang konsumsi dan pertambangan.

Ketiga, valuasi saham maupun bond di Indonesia menurut Farash masih suportif karena tidak mahal. valuasi pada P/E saat ini 23 kali. Angka ini masih sesuai dengan rata-rata historis. Jika di bandingan P/E MSCI emerging market 21% premiun di atas historis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×