kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek harga emas di tengah penyebaran varian omicron


Senin, 29 November 2021 / 18:43 WIB
Prospek harga emas di tengah penyebaran varian omicron
ILUSTRASI. Senin (29/11) sore, harga emas spot melemah 0,33% ke US$ 1.796 per ons troi.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyeksi kenaikan suku bunga yang sudah di depan mata cenderung menekan harga emas. Namun, jika varian baru Covid-19 kembali mengancam, maka harga emas berpotensi naik. 

Mengutip Bloomberg, Senin (29/11) sore, harga emas spot melemah 0,33% ke US$ 1.796 per ons troi. Dalam sepekan harga emas juga melemah 0,44%. 

Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pergerakan harga emas saat ini dipengaruhi oleh tarik menarik antara sentimen inflasi dan kenaikan suku bunga. 

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 29 November: Ada penambahan 794.554 dosis vaksin

Di satu sisi harga emas berpotensi naik saat inflasi naik. Namun, harga emas juga berpotensi turun ketika suku bunga naik. "Inflasi telah pergi ke arah lain dengan indeks harga konsumen (CPI) AS  melonjak 6,2% pada Oktober lalu dari tahun sebelumnya, data ini menandai kenaikan harga konsumen tercepat dalam 30 tahun terakhir," kata Sutopo, Senin (29/11). 

Tarik menarik antara inflasi dan prospek kenaikan suku bunga ini jadi menahan kenaikan harga emas lebih lanjut. 

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya juga mengatakan pelemahan harga emas disebabkan ekspektasi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) yang akan dilakukan di akhir tahun 2022. Bahkan, ada potensi kenaikan suku bunga lebih cepat dan stimulus moneter mulai dikurangi.

Kondisi tersebut membuat dollar AS lebih menarik dari logam emas. Namun, di satu sisi inflasi AS yang tinggi membatasi pergerakan turun logam emas. 

Baca Juga: Harga emas spot menguat karena kekhawatiran Omicron mengimbangi penguatan dolar AS

Sementara itu, pasar dihebohkan dengan ditemukannya varian virus Covid-19 baru yang bernama omicron. Sutopo mengatakan jika omicron memberi ancaman serius, harga emas akan kembali menguat ke kisaran US$ 1.900 per ons troi. Dengan asumsi, pemerintah dan bank-bank sentral akan menunda pengetatan quantitative easing lebih lanjut. 

Namun, jika dampak omicron masih bisa ditangani dengan baik maka pelaku pasar harus bersiap bahwa kenaikan suku bunga sudah di depan mata. Artinya, harga emas berpotensi terjungkal ke kisaran US$ 1.600 per ons troi. 

Sementara, Andian mengatakan varian baru virus Covid-19 dapat membantu kenaikan harga emas sebagai aset safe haven. Andian memproyeksikan rentang harga emas di sepanjang 2022 berada di US$ 1.440 per ons troi-US$ 1.950 per ons troi.

Baca Juga: Kekhawatiran terhadap varian Omicron turun, pasar saham global dan komoditas rebound

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×