kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pilih investasi saat tren bunga rendah


Senin, 18 September 2017 / 09:25 WIB
Pilih investasi saat tren bunga rendah


Reporter: Danielisa Putriadita, Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Setelah suku bunga Bank Indonesia turun, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ikut memangkas suku bunga penjaminan sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Biasanya, bank lebih cepat ikut menurunkan suku bunga pasca LPS memotong bunganya.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar mengatakan, dengan adanya tren bunga rendah ini, masyarakat akan lebih tertarik menanamkan duit di instrumen investasi. Anil berpendapat, obligasi bisa jadi salah satu instrumen investasi pilihan di saat suku bunga rendah.

Prospek obligasi tenor panjang saat ini juga ciamik, dengan indikasi imbal hasil hingga akhir tahun bisa di kisaran 6%-6,3%. Apalagi, Bank Indonesia berpotensi kembali memangkas 7-days reverse repo rate demi mengerek pertumbuhan ekonomi. "Sementara untuk reksadana yang paling diuntungkan adalah reksadana pasar uang," kata Anil, Jumat (15/9).

Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana juga merekomendasikan reksadana pasar uang. Investor yang berorientasi jangka pendek dapat meraup untung maksimal di instrumen ini.

Pertumbuhan dana kelolaan pada reksadana pasar uang pun cukup pesat. Sepanjang tahun ini, dana kelolaan reksadana pasar uang melesat 82,12% menjadi Rp 53,37 triliun. Padahal di akhir tahun 2016, dana kelolaan pada reksadana pasar uang baru mencapai Rp 29,03 triliun.

Ketimbang deposito, saat ini reksadana pasar uang memang menjanjikan imbal hasil lebih besar. Agustina Fitria Aryani, Financial Planner Head OneShildt Financial Planning, mengatakan, diguntingnya LPS rate akan lebih besar pengaruhnya pada suku bunga deposito ketimbang reksadana pasar uang. "Porsi deposito yang ada di reksadana pasar uang memang ikut turun bunganya, tetapi ada porsi yang diinvestasikan pada obligasi dengan rata-rata bunga yang tidak akan berubah hingga jatuh tempo," jelas Agustina.

Menurut dia, penurunan suku bunga LPS bisa membuat investor yang menyimpan dana di deposito jangka pendek menerima bunga lebih rendah. Sedangkan, pada reksadana pasar uang, efek penurunan bunga LPS tidak besar.

Imbal hasil deposito

Karena itu, bagi investor yang menginginkan return gemuk, dapat segera memindahkan investasinya ke reksadana pasar uang. Apalagi, reksadana pasar uang memiliki pajak yang lebih rendah daripada deposito.

Belum lagi, dari segi likuiditas, reksadana pasar uang lebih likuid ketimbang deposito. "Deposito umum bukan on call, bila dicairkan sebelum jatuh tempo bisa terkena penalti atau bunga berjalan tidak dibayar," kata Agustina. Sementara reksadana pasar uang lebih likuid.

Tapi, likuiditas reksadana pasar uang juga bisa seret. Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma menyarankan, sebelum investor menanamkan dana di reksadana pasar uang, investor perlu memperhatikan aset dasar reksadana tersebut. Reksadana pasar uang yang penempatan di obligasi korporasi terlalu besar biasanya kurang likuid.

Nah, jika harga obligasi sedang loyo, maka kinerjanya bisa terpengaruh. Investor yang berinvestasi di reksadana pasar uang dengan porsi obligasi korporasi besar, bisa mempertimbangkan untuk juga mengalokasikan penempatan dana di deposito.

Vivian mengatakan, bagi investor yang memiliki dana cukup besar, lebih cocok masuk ke deposito jangka pendek hingga menengah. Selain itu, instrumen deposito juga cocok bagi investor yang mengharapkan bunga setiap bulan. "Investor yang butuh cash flow lebih cocok di deposito," kata Agustina

Wawan juga menilai reksadana pendapatan tetap menarik. Sepanjang tahun ini, imbal hasil reksadana pendapatan tetap lebih oke daripada reksadana lain, yakni 7,71%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×