kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Pilih investasi pas di tahun monyet api


Senin, 01 Februari 2016 / 11:01 WIB
Pilih investasi pas di tahun monyet api


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan, Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tepat 8 Februari 2016, kalender Tionghoa memasuki tahun baru Imlek. Investor yang meyakini ramalan fengshui umumnya akan menata ulang portofolio investasinya. Apa saja investasi yang pas di tahun Monyet Api ini?

Pakar fengshui Xian Yi mengatakan, instrumen yang tidak bergerak dan bersifat jangka panjang bisa menjadi pilihan. Ia beralasan, jika aset tidak bergerak akan jauh dari api, sehingga bernasib baik. Adapun jenisnya yang terkait elemen logam dan tanah.

Menurut Yi, satu yang menarik adalah properti. Instrumen ini dalam jangka panjang akan menghasilkan kenaikan harga yang berlipat. "Prospek sektor properti ditopang penurunan yang signifikan pada 2014-2015," tuturnya.

Selain itu, ekonomi akan membaik, sehingga harga properti bisa naik. Sementara, investasi jangka pendek dan bergerak cenderung tidak stabil di tahun Monyet Api. Contohnya yang terkait sekuritas, seperti pasar modal.

"Karena bersifat jangka pendek, dekat dengan api, sehingga akan berubah cepat sekali. Investasi jenis ini seperti lidah api yang timbul, lalu hilang," ungkap Xian Yi.

Ia memprediksi, tahun ini , pasar saham masih akan berfluktuasi. Kendati demikian, investor profesional bisa memanfaatkan kondisi ini untuk masuk dan mengeruk keuntungan dari trading.

Principal Consultant-Feng Shui Consulting Indonesia Yulius Fang menilai, iklim investasi akan kembali tumbuh, meski lambat. Sebab, tahun ini pengaruh perlambatan ekonomi global, terutama China, masih terasa. "Tapi, sebagian negara berkembang, seperti Indonesia masih tumbuh," ujarnya.

Menurut Fang, instrumen investasi berelemen logam, seperti emas, bisa masuk dalam portofolio investasi, terutama pada semester I-2016. Namun, harganya rawan terkoreksi lagi pada semester II. Instrumen lain, yaitu properti. Menurut Fang, instrumen ini akan menunjukkan pertumbuhan menggembirakan di semester II.

"Ini indikasi dimulainya bullish properti sampai dengan beberapa tahun ke depan, kecuali di tahun Anjing Tanah (2018) yang sedikit stagnan," paparnya.

Selain itu, dollar AS bisa jadi alternatif investasi. Fang bilang, meskipun Amerika terimbas kondisi global, tetapi akan bertahan. Artinya, dollar AS akan disukai dan punya kecendrungan menguat. Instrumen reksadana dan saham disinyalir masih cukup diminati. Sebab, harga saham yang relatif rendah.

"Tapi harus berhati-hati karena rawan koreksi," tukas Fang. Sektor yang paling direkomendasikan yaitu yang bergerak di usaha berelemen air, seperti pariwisata, ekspedisi perikanan dan transportasi. Lalu, elemen tanah, seperti properti dan perkebunan.

Dari elemen api, bidang energi, restoran dan perbankan juga menarik. Tapi, lantaran instrumen berisiko tinggi belum tentu memberi cuan sesuai harapan di tengah ekonomi yang belum kuat, Fang menyarankan, investor memperbanyak investasi berisiko rendah hingga moderat, seperti deposito dan obligasi.

"Porsi instrumen low risk 70% dan 30% moderat," pungkas Fang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×