Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya persaingan di industri penjualan pakaian, membuat prospek kinerja keuangan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) di sisa 2019 meredup. Maraknya penjualan online semakin memperketat persaingan bagi LPPF.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, kinerja LPPF ke depan berpeluang tertekan. "Karena persaingan dengan perusahaan sejenis yang lebih menarik dari segi harga dan kemudahan membeli online," kata William kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).
Baca Juga: Kinerja melempem, simak rekomendasi analis untuk saham LPPF
William belum merekomendasikan investor untuk membeli saham LPPF karena masih banyak distribusi di saham. Artinya, penjualan saham LPPF dari broker-broker dalam jumlah besar masih berlangsung.
Kondisi tersebut sekaligus mengindikasikan penurunan pada saham LPPF masih akan berlanjut, sehingga direkomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu atau cenderung hold. Adapun target harga LPPF hingga akhir tahun yakni Rp 4.000 per saham.
Berdasarkan data RTI, saham LPPF terpaksa ditutup merosot 4,35% ke harga Rp 3.300 per saham pada Senin (5/8). Sedangkan sepanjang 2019, sahamnya sudah turun sebanyak 41,07%.
Baca Juga: Emiten Lippo Group mayoritas menghijau, ini rekomendasi saham analis
Asal tahu saja, pendapatan bersih yang berhasil diraup emiten Anggota Kompas100 tersebut di kuartal II-2019 naik 0,6% yoy menjadi Rp 5,95 triliun. Tapi, beban pokok penjualan dan beban usaha naik masing-masing 2,78% dan 8,17%..
Selain itu, LPPF mencatatkan kenaikan beban keuangan menjadi Rp 25,182 miliar atau sebanyak 61,31%. Alhasil, Laba bersih LPPF turun 13,43% menjadi Rp 1,61 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
