kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pernyataan BI kerek lelang SUN


Rabu, 09 Agustus 2017 / 09:20 WIB
Pernyataan BI kerek lelang SUN


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (8/8) meraih penawaran tertinggi sepanjang tahun ini, yakni Rp 58,62 triliun. Analis menilai tingginya minat investor dalam lelang SUN kali ini dipicu oleh pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang membuka peluang penurunan suku bunga.

Dalam lelang kemarin, pemerintah memenangkan lelang sesuai target maksimal, yakni Rp 22,50 triliun. Ada lima seri surat utang yang ditawarkan pada investor kemarin, yakni SPN12171109, SPN12180809, seri FR0061, FR0074 dan FR0075.

Lima seri tersebut mendapatkan penawaran dari investor masing-masing Rp 8,14 triliun, Rp 11,36 triliun, Rp 16,45 triliun, Rp 7,94 triliun dan Rp 14,73 triliun. Sedangkan nominal yang dimenangkan oleh pemerintah pada masing-masing seri tersebut sebesar Rp 5 triliun, Rp 5 triliun, Rp 5,05 triliun, Rp 1,05 triliun dan Rp 6,4 triliun.

Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, mengatakan, jumlah penawaran yang mencapai Rp 58,62 triliun dalam lelang SUN, kemarin, merupakan penawaran tertinggi dalam lelang SUN yang digelar sejak awal tahun ini. Sebelumnya, penawaran tertinggi dalam lelang SUN hanya mencapai Rp 53 triliun di awal 2017.

Tingginya minat investor dalam lelang SUN, menurut Anil, terjadi karena investor mengantisipasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Maklum, Gubernur BI Agus Martowardojo akhir pekan lalu mengeluarkan pernyataan bahwa BI akan membuka peluang pemangkasan suku bunga. Kebijakan tersebut akan diambil oleh BI jika ekonomi Indonesia terus membaik, inflasi terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil. "Jika suku bunga dipotong, harga obligasi akan naik," kata Anil, pada Selasa (8/8).

Tingginya permintaan investor pada lelang SUN kemarin juga didukung oleh data ekonomi Indonesia yang positif. Misal tingkat inflasi yang rendah, rupiah stabil serta kenaikan rating utang Indonesia jadi investment grade oleh Standard & Poor's. Di saat yang sama, pelaku pasar masih belum yakin The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini. Hal tersebut membuat minat investor terhadap obligasi pemerintah Indonesia meningkat.

Tapi, investor perlu mewaspadai membaiknya data ekonomi AS. Dengan berbagai sentimen positif yang menyelimuti pasar obligasi domestik, Anil menilai, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi investor untuk masuk ke pasar obligasi, terutama surat utang negara (SUN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×