kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pergerakan IHSG dibayangi sentimen global, termasuk ancaman krisis mata uang


Kamis, 25 Maret 2021 / 18:48 WIB
Pergerakan IHSG dibayangi sentimen global, termasuk ancaman krisis mata uang
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (25/3) ditutup melemah 0,54% ke level 6.122,88. Pelemahan terutama disebabkan oleh sektor keuangan yang melemah 1,37% dan properti yang melemah 1,25%. 

Di tengah pelemahan tersebut, asing tercatat melakukan aksi jual bersih mencapai Rp 332,45 miliar di seluruh pasar. 

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan IHSG menurun di tengah indeks saham Asia pada Kamis (25/3) yang ditutup beragam (mixed) di tengah aksi jual atas saham teknologi Tiongkok akibat kekhawatiran didelisting dari bursa saham Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga: Loyo lagi, begini prediksi IHSG pada Jumat (26/3)

Pelemahan ini diprediksi akan berlanjut hingga perdagangan Jumat (25/3). Zamzami memprediksi IHSG akan bergerak di rentang support 6.002 dan resistance 6.237. 

Regulator pasar modal AS sedang merancang peraturan yang akan menendang perusahaan asing keluar dari bursa AS jika mereka tidak mematuhi standar audit dan mengumumkan secara terbuka afiliasi mereka dengan pemerintah asing. 

"Selain itu, sentimen investor juga terpukul oleh kekhawatiran mengenai perpanjangan kebijakan lockdown di Eropa, gangguan pada distribusi vaksin Covid-19 serta potensi kenaikan pajak di AS," jelas Zamzami, Kamis (25/3). 

Dari sisi makroekonomi, Presiden Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa memberi peringatan bahwa lonjakan imbal hasil (yield) di AS dapat memicu krisis mata uang dan krisis utang di Asia seperti krisis di masa lampau yang mengguncang ekonomi negara berkembang. 

Baca Juga: IHSG dalam tren bearish, ini saham top losers dan gainers di Lq45 pada Kamis (25/3)

Negara-negara berkembang di Asia telah menumpuk utang dalam mata uang dolar AS untuk membiayai upaya memerangi pandemi Covid-19. Situasi ini meningkatkan risiko pelarian modal (capital flight) dan gagal bayar (loan default) jika ternyata kenaikan lebih lanjut pada yield di AS mengakibatkan anjloknya nilai tukar mata uang negara-negara berkembang di Asia. 

Dari sisi geopolitik, investor memantau tindakan Korea Utara yang memamerkan kemajuan program pengembangan senjatanya dengan meluncurkan dua misil balistik yang jatuh di wilayah laut dekat Jepang. Tindakan ini meningkatkan ketegangan menjelang acara Olimpiade di Tokyo dan memberi tekanan pada pemerintahan Presiden Joe Biden. 

Adapun Zamzami merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham INDF, KLBF dan AKRA pada perdagangan Jumat (26/3).

Selanjutnya: Asing catat net sell, IHSG kembali turun 0,54% ke 6.122,87 pada Kamis (25/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×