Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Prospek pergerakan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) tampak semakin cerah di tahun 2016. Laju pergerakan harga CPO meninggalkan harga komoditas lainnya.
Ariston Tjendra, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, harga CPO masih berpeluang melanjutkan penguatan hingga akhir tahun ini. Faktor cuaca El Nino, kenaikan permintaan dari China, hingga menguatnya harga minyak mentah dunia akan menjadi pendorong bagi harga CPO tahun ini.
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) meramalkan kondisi perekonomian China tahun ini akan cenderung stabil lantaran pemerintah negeri Tiongkok terus memberikan stimulus. Sementara kondisi ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris justru akan menunjukkan perlambatan. "Permintaan CPO China bisa meningkat jika kondisi ekonomi terbukti membaik," ujar Ariston.
Di samping itu, harga minyak terus melemah hingga ke US$ 26 per barel. Hal ini dapat memicu para produsen melakukan tindakan guna mencegah penurunan lebih dalam. Harapannya, harga minyak akan kembali terangkat sehingga turut mengerek CPO.
Hingga akhir tahun ini, Ariston memprediksi harga CPO akan mencapai level RM 2.900 per metrik ton. Sementara untuk pekan depan, Ariston melihat harga CPO akan mendapat sentimen dari berbagai data ekonomi China. Antara lain data neraca perdagangan dan inflasi bulan Januari 2016. "Ini akan memberi petunjuk sementara bagaimana kondisi ekonomi China," imbuh Ariston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
