kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan semen Indocement (INTP) di Februari turun, berikut rekomendasi BRIDanareksa


Sabtu, 20 Maret 2021 / 12:20 WIB
Penjualan semen Indocement (INTP) di Februari turun, berikut rekomendasi BRIDanareksa


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca ekstrem pada Februari 2021 membuat penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) merosot. Tidak hanya INTP, penjualan semen secara industri juga menurun pada Februari 2021. 

Analis BRIDanareksa Sekuritas Maria Renata dalam riset 17 Maret 2021 mengatakan, penjualan semen INTP menjual 1,15 juta ton semen di Februari 2021, turun 8% secara yoy. Sementara dibandingkan bulan sebelumnya turun 10,9% secara mom. "Ini karena penjualan semen yang lemah di Jawa Barat untuk cuaca buruk," jelas dia.

Hujan lebat mengakibatkan longsor dan banjir merugikan pengiriman baik melalui darat dan laut. Penjualan semen di Jawa Barat, pasar INTP dalam negeri turun sebesar 9,5% mom dan turun 13,1% yoy. Sedangkan penjualan di Sumatera turun 18,1% yoy dan turun 13,8% secara mom. 

Baca Juga: Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) perkuat penjualan di Sumatra dan Sulawesi

Hanya penjualan INTP di Sulawesi yang mencatat penjualan lebih tinggi naik 71,2% yoy dan naik 50,8% secara mom. Namun, kawasan Sulawesi hanya menyumbang 4% dari total penjualan INTP. 

Akibatnya, pangsa pasar INTP menyusut pada Februari 2021 menjadi 24,9% dari 26,4% pada Januari 2021. 

Penjualan INTP dalam dua bulan di 2021 mencapai 2,44 juta ton, turun 4,6% secara yoy. Penjualan Jawa Barat turun 8,5% secara yoy karena penjualan yang lemah di Februari 2021. Sebaliknya, penjualan semen di Jawa Tengah tumbuh 2,9% yoy, sedangkan penjualan Sumatera tumbuh 2,3% yoy. 

Tapi INTP lebih banyak disumbang dari penjualan di Jawa Barat sebesar 46% dari total penjualan. Sedangkan, Jawa Tengah dan Sumatera masing-masing menyumbang 19% dan 11%. Di luar Jawa, penjualan di Sulawesi melonjak 39,7% yoy tetapi pasar hanya menyumbang 3,1% dari total penjualan. 

Volume penjualan INTP dalam dua bulan di tahun 2021 mencakup 25,6% dari total pasar domestik. Tapi jika dibanding tahun sebelumnya angka 26,1%. 

Baca Juga: Laba bersih turun tipis, simak rekomendasi saham Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)

Sementara itu, permintaan semen nasional pada Februari 2021 sedikit di atas tahun lalu. Di Februari 2021, permintaan semen mencapai 4,63 juta ton, naik 0,8% secara yoy tetapi turun 5,5% secara mom. Penyebabnya masih sama yakni cuaca yang lebih basah. 

Konsumsi semen di Jawa Tengah turun 3,8% secara yoy dan turun 10,5% secara mom. Akibatnya, penjualan di Jawa turun 5,5% yoy dan turun 11,5% mom.

Penjualan di Sumatera tumbuh 3,4% yoy tetapi sebesar turun 6,0% mom. Sedangkan permintaan domestik dalam dua bulan di tahun 2021 mencapai 9,54 juta ton atau turun 2,7% secara yoy. Penurunan ini lantaran lemahnya penjualan semen di Jawa atau turun 4,8% yoy. 

Ini karena Sumatera mencatat penjualan yang lebih tinggi naik 3,1% yoy. Pasar Jawa menyumbang 54% dari total permintaan, sedangkan pangsa Sumatera adalah 22%.

Maria memberi rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 18.100 per saham. Penjualan INTP dalam dua bulan di tahun 2021 mencapai 2,44 juta ton. Menurut Maria, penjualan sebanyak itu memenuhi 14,7% dari targetnya pada tahun 2021 sebesar 16,61 juta ton atau naik 2,6% secara yoy. 

INTP diperdagangkan pada EV/ton US$ 111,5, sedikit lebih rendah dari SMGR US$ 117.5. 

Baca Juga: Efisiensi minimalkan penurunan laba bersih Indocement (INTP) di tahun 2020

Pada tahun 2020, Maria menargetkan INTP bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 14,19 triliun dengan laba bersih Rp 1,49 triliun. Sedangkan pendapatan INTP di tahun 2021 diperkirakan bisa mencapai Rp 15,03 triliun dengan laba bersih Rp 1,73 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×