kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,86   -7,49   -0.80%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengendali baru tender offer saham AIMS


Sabtu, 06 Januari 2018 / 13:00 WIB
Pengendali baru tender offer saham AIMS


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aims Indo Investama (AII) kini menjadi pengendali baru emiten perdagangan batubara, PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS). Usai mengakuisisi AIMS, AII melakukan penawaran tender wajib (tender offer) atas maksimal 50,49 juta saham atau 22,95% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Berdasarkan prospektus yang terbit Jumat (5/1), harga penawaran tender dipatok Rp 254 per saham dengan nominal Rp 50 per saham. Sehingga nilai total tender offer ini sebesar Rp 12,82 miliar.

Periode tender offer akan berlangsung dari 8 Januari 2018 hingga 6 Februari 2018. Lalu, pembayaran akan dilakukan pada 15 Februari 2018. Dalam aksi korporasi tersebut, PT Sucor Sekuritas ditunjuk sebagai perusahaan efek yang terlibat.

Sebagai catatan, AII telah menyatakan kesanggupan untuk menyelesaikan dan membayar tawaran yang masuk dalam tender offer ini. Selanjutnya, AII tidak berencana melikuidasi AIMS atau mencabut pencatatan AIMS di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melakukan go private.

Tujuan AII mengambil alih AIMS adalah untuk investasi dan meningkatkan nilai perusahaan. Cara yang ditempuh adalah dengan memperluas kegiatan usaha AIMS, dari semula sebagai perusahaan perdagangan menjadi perusahaan induk yang akan memiliki beberapa anak usaha secara komersial.

Pada 21 November 2017 lalu, AII telah membeli 169,5 juta saham AIMS dari PT Duta Investama Nusantara. Setelah transaksi pembelian itu, maka AII menjadi pengendali baru dengan kepemilian 77,05% saham AIMS.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, bisnis AIMS terbilang unik, karena AIMS tak memiliki cadangan batubara sendiri. "AIMS lebih cenderung ke makelar atau pedagang batubara dengan membeli dari pihak ketiga dengan mengambil margin 2%-5% untuk dijual lagi ke kliennya," kata dia.

Sistem bisnis seperti ini menurut William tidak mumpuni untuk menjaga arus kas perusahaan. Apalagi, harga batubara fluktuatif dengan biaya cenderung besar. Bisnis AIMS juga rentan terhadap ketidakpastian penjualan. "Dalam lima tahun terakhir, AIMS tidak memiliki kontrak tetap secara berlanjut terhadap kliennya," ujarnya.

Di kuartal III-2017, AIMS masih mencatatkan kerugian, meski nilainya menyusut dari tahun sebelumnya. Sehingga, William menyarankan hold bagi yang ingin masuk ke saham AIMS, dan trade sell bagi yang sudah memiliki saham perusahaan ini.

Tapi secara teknikal, Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra melihat, saham AIMS dalam tren sideways. Harga berpeluang menuju Rp 260 dalam jangka pendek. Ia menyarankan trading buy dengan support di Rp 220 dan resistance Rp 270. Kemarin, harga AIMS berada di level Rp 250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×