kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Naik 25,52%, Simak Pendorongnya


Kamis, 28 Maret 2024 / 14:20 WIB
Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Naik 25,52%, Simak Pendorongnya
ILUSTRASI. Kinerja Surya Semesta Internusa (SSIA) moncer di 2023


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA ) membukukan kenaikan pendapatan dan laba di tahun 2023.

Melansir keterbukaan informasi BEI, SSIA mencatat pendapatan usaha senilai Rp4,53 triliun pada 2023. Raihan ini meningkat 25,52% secara tahunan alias year-on-year (YoY) sebesar Rp 3,61 triliun.

Jika dirinci, pendapatan usaha SSIA pada tahun lalu ditopang oleh segmen jasa konstruksi yang mencapai Rp 2,78 triliun, naik 16,25% YoY.

Lalu, segmen hotel menyumbang Rp 895,35 miliar, naik 52,87% YoY. Sementara, kawasan industri naik 86,24% YoY ke Rp 385,84 miliar.

SSIA mencatatkan beban langsung sebesar Rp 3,21 triliun di tahun lalu, naik dari tahun 2022 yang sebesar Rp 2,69 triliun. Namun, SSIA tetap berhasil mencatatkan laba bruto Rp 1,32 triliun per Desember 2023, naik 44,55%dari Rp 918,12 miliar di Desember 2022.

Baca Juga: Naik 25,52%, Surya Semesta (SSIA) Catat Pendapatan Rp 4,35 Triliun di Tahun 2023

Sayangnya, setelah dikurangi sejumlah beban dan pendapatan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tinggal Rp 176,57 miliar di akhir 2023. Angka ini naik tipis 0,43% YoY dari Rp 175,81 miliar di akhir 2022.

VP Head of Investor Relations & Corporate Communication SSIA Erlin Budiman mengatakan, Perseroan mencatatkan laba bersih Rp 200,3 miliar, naik 627,5% secara kuartalan alias quarter-on-quarter (QoQ) dari Rp 27,5 miliar di kuartal III 2023

“Ini didorong oleh laba bersih properti yang meningkat 2.796,7% menjadi Rp 233,6 miliar, dari Rp 8,1 miliar di kuartal III 2023,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/3).

Bisnis utama Perseroan, PT Suryacipta Swadaya (SCS), mencatat penjualan prapendatan alias marketing sales seluas 20,5 hektar dan senilai Rp 391,8 miliar dari Suryacipta Karawang. Lahan inventaris Subang Smartpolitan juga meningkat 70,9% dari penjualan tahun 2022 sebesar 12,0 hektar atau senilai Rp 222,2 miliar. SCS kini memiliki backlog seluas 4,0 hektar senilai Rp 69,9 miliar.

Sayangnya, SCS masih gagal mencapai target penjualan lahan pada tahun 2023 yang sebesar 30 hektare dari Karawang dan 60 hektar dari Subang. Namun, SSIA melihat minat yang besar, terutama dari China, terhadap Kota Industri Suryacipita, Karawang, serta Subang Smartpolitan.

“Ini akan membawa SSIA mencapai target penjualan pemasaran Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan, masing-masing seluas 20 hektar dan 45 hektar pada tahun 2024,” ungkapnya.

 

Unit bisnis konstruksi SSIA, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), memperoleh kontrak baru sebesar Rp 2,92 triliun di tahun 2023, naik 24,3% dari Rp 2,35 triliun di FY22.

Sementara itu, pertumbuhan di segmen perhotelan sebagian besar didorong oleh Hotel Melia Bali yang pendapatannya naik 72,7% YoY. Pertumbuhan perhotelan pasca-pandemi sudah melebihi tingkat sebelum pandemi.

“Sedangkan Umana Bali, LXR Hotels & Resorts, baru saja melakukan rebranding dan sebagian besar renovasi telah selesai pada November 2023,” paparnya.

Erlin pun optimistis kinerja tiga bisnis utama SSIA di tahun 2024 bisa makin baik, menyusul pemulihan dari Pandemi COVID-19 dan hasil positif pemilu Indonesia pada tahun 2024.

“Ini terkhusus dalam penjualan lahan Industri, yang menunjukkan peningkatan yang serupa dengan periode tahun 2010 – 2011,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×