kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan kuartal I-2019 naik 52,72%, ini komentar Bumi Resources Minerals (BRMS)


Kamis, 11 April 2019 / 13:08 WIB
Pendapatan kuartal I-2019 naik 52,72%, ini komentar Bumi Resources Minerals (BRMS)


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melaporkan keuntungan atas kinerja operasinya sepanjang kuartal I-2019.

Pendapatan BRMS di triwulan pertama tahun ini meningkat 52,72% menjadi US$ 1,26 juta dari US$ 825.000 pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Beban pokok pendapatan dan penjualan BRMS juga tercatat turun 37% dari US$ 1,68 juta menjadi US$ 1,06 juta pada kuartal I-2019. Beban bunga dan keuangan juga turun dari US$ 3,78 juta menjadi US$ 7.779. 

Herwin W. Hidayat, Director dan Investor Relations PT Bumi Resources Minerals Tbk menjelaskan, pendapatan di kuartal I-2019 masih berasal dari jasa mining advisory. "Belum dari produksi tambang karena produksi tambang baru mulai di kuartal IV tahun ini," terang dia kepada kontan.co.id, Kamis (11/4).

Herwin juga menjelaskan, beban bunga juga ikut berkurang drastis karena adanya pelunasan pinjaman di sepanjang tahun 2018. "Salah satunya pelunasan pinjaman sekitar US$ 100 juta ke Credit Suisse," lanjut dia. 

Sesuai rekap laporan keuangan pada keterbukaan informasi yang dirilis hari ini, jumlah pinjaman jangka panjang BRMS atas fasilitas kredit 2012 Credit Suisse senilai US$ 106,98 juta, telah dilunaskan pada akhir tahun lalu.

Kemudian dari segi operasional, Herwin bilang, pihaknya berencana di kuartal IV-2019 akan fokus memulai produksi emas dari Palu Sulawesi tengah. "Target produksi tahun pertama 100.000 ton, tahun kedua 180.000 ton. Dan akan konsisten selama tujuh tahun ke depan," papar dia.

Untuk proyek tambang di Palu tersebut, pihak BRMS bakal menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$ 13 juta. "Sumbernya dari kas internal perusahaan," imbuh Herwin.

Lalu soal tambang tembaga dan emas di Gorontalo yang rencana awal produksi di semester II-2022 akan dipercepat sehingga dapat mulai produksi di semester II 2021. "Target produksinya 1 juta ton per tahun selama delapan tahun ke depan," tambah dia.

Sementara untuk tambang seng dan timah hitam di Dairi baru akan mulai produksi pada tahun 2021 sebesar 250.000 ton. "Dan akan meningkat menjadi 500.000 ton di 2022," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×