Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan masih terbuka. Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas mengatakan, IHSG secara teknikal terkonsolidasi positif pada pola bullish trendline.
Pergerakan IHSG hari ini menurut Lanjar semakin mendekati resistance psikologis 5.000 sebagai konfirmasi penguatan lanjutan menuju rata-rata 200 hari. Indikator stochastic menguat optimis mendekati area overbought namun pergerakan menguat masih cukup melebar.
Baca Juga: IHSG menguat pada hari ini, simak prediksinya untuk IHSG Selasa (7/7)
Pola divergent terlihat pada MACD line dan histogram memberikan signal yang cukup positif. "Sehingga kami memperkirakan IHSG akan bergerak melanjutkan penguatan dengan support resistance 4.950-5.135," ujar Lanjar.
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ACES, AKRA, ANTM, HMSP, INCO, JPFA, LPKR, PTBA dan TOWR.
Pada Senin (6/7), IHSG menguat 0,3% di 4.988,87. Penguatan ini di saat mayoritas indeks saham Asia melompat. Saham-saham yang membebani diantaranya sektor infrastruktur negatif 0,32% dan sektor konsumsi naik tipis 0,01%. Di saat yang sama saham sektor pertambangan naik 1,45%, pertanian naik 0,99% dan industri dasar naik 0,93%.
Baca Juga: IHSG Batal Menembus 5.000, Asing Berbalik Arah, Saham TLKM Diobral
Saham TLKM minus 2,24% sebagai saham dengan kapitalisasi besar dan cukup membebani IHSG saham ini menjadi sorotan setelah melemah lebih dari dua persen dimana TLKM memiliki obligasi jatuh tempo dan investor asing melakukan aksi jual bersih cukup besar hingga akhir sesi perdagangan.
Investor asing tercatat net sell sebesar Rp 547,34 miliar. Hal ini mengiringi pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,22% ke level Rp 14.490 per dollar AS. Data indeks keyakinan konsumen rilis di bawah ekspektasi sebesar 83,8 berbanding ekspektasi awal 84.
Baca Juga: Simak proyeksi Infovesta Utama terkait potensi kinerja reksadana di semester II-2020
Selanjutnya investor akan terfokus pada data indeks leading ekonomi Jepang, industrial productions Jerman, data mingguan stok persediaan minyak AS dan dari dalam negeri data cadangan devisa dengan perkiraaan positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
