kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar koreksi, investor disarankan bertahan


Minggu, 29 April 2018 / 17:58 WIB
Pasar koreksi, investor disarankan bertahan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar keuangan Indonesia tengah dilanda gejolak akibat kuatnya sentimen global. Namun, investor disarankan tidak panik dan tetap berada di pasar sampai tekanan eksternal mereda.

Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 6,87% secara year to date (ytd) ke level 5.919,238 per Jumat (27/4) lalu. Di saat yang sama, Indonesia Composite Bond Index juga melemah 0,69% ytd ke level 241,3976. Adapun kurs spot rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) juga melemah 2,49% ytd ke level Rp 13.893 per dollar AS hingga akhir pekan.

Direktur Sinarmas Asset Management, Jamial Salim mengatakan, investor tidak perlu keluar dari pasar kendati volatilitasnya tengah meningkat. Pasalnya, koreksi pasar saat ini lebih disebabkan sentimen negatif dari percepatan ekonomi AS yang berujung pada melemahnya nilai tukar rupiah.

Selain itu, ekonomi Indonesia pun masih diproyeksikan tumbuh lebih dari 5% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan tumbuh sekitar 3% pada tahun ini. Artinya, prospek ekonomi Indonesia masih cukup positif kendati diterpa sejumlah sentimen negatif dari luar negeri. “Lambat laun dana investor akan masuk kembali ke Indonesia,” kata Jamial, Minggu (29/4).

Managing Director, Head Sales and Marketing Henan Putihrai Asset Management menilai bahwa koreksi yang terjadi pada pasar keuangan Indonesia hanya sementara, sehingga investor diharapkan tidak langsung keluar dari pasar. Sebab, ketika terjadi pembalikan arah, investor yang terlanjur keluar dikhawatirkan menjadi ragu untuk masuk kembali ke pasar.

Direktur Utama Indopremier Investment Management, Diah Sofianti setuju bahwa investor tidak perlu terburu-buru untuk keluar dari pasar. Kalaupun ingin keluar dari pasar, investor diharapkan tetap menjadikan data fundamental sebagai landasan dalam membuat keputusan investasi.

Selain itu, kondisi pasar yang terkoreksi membuat investor harus memastikan bahwa risiko portofolio investasinya sudah terdiversifikasikan dengan tepat. “Oleh karena itu, investor sebaiknya kembali mempelajari isi portofolio dan tujuan investasinya,” ujar Diah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×