kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pasar bearish, investor jangan salah ambil posisi


Senin, 21 Mei 2018 / 16:47 WIB
Pasar bearish, investor jangan salah ambil posisi
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih turun pada perdagangan awal pekan ini (21/5). Pada sesi pertama, indeks terkoreksi 0,72% ke level 5.741,57. Merujuk data Bloomberg, secara year to date per Jumat (18/5), IHSG sudah terkoreksi 9,89%.

Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo menyebut, penurunan indeks saat ini, belum masuk kategori krisis, melainkan fase pasar bearish. Meski demikian, menurutnya, jika suatu saat terjadi krisis ekonomi, maka kesiapan bursa Indonesia belum cukup baik. Ia menilai, sense of crisis atau kepekaan pemerintah terhadap krisis belum terbangun.

Bagi investor, kata Satrio, dengan melihat perkembangan yang terjadi selama 20 tahun terakhir, pelaku pasar harus lebih disiplin, baik saat trading maupun investasi. Jangan sampai salah posisi dan menciptakan kepanikan.

Investor seharusnya hanya membeli saham dengan fundamental bagus dan ketika harganya sudah murah. Meskipun kata Satrio, saat ini beberapa emiten dengan fundamental bagus, belum merujuk pada harga yang murah.

"Istilahnya barang bagus, belum tentu menarik kalau harganya enggak murah. Jadi jangan beli saham karena orang bilang harganya murah, tapi harus dibuktikan sendiri," papar Satrio.

Di sisi lain, menurutnya, investor saat ini masih kurang memiliki pilihan saham atau instrumen defensif. "Kurang karena enggak ada opsi, fasilitas hedging pada indeks. Saham LQ45 sampai sekarang futures-nya belum dibuatkan oleh bursa," ujar Satrio kepada Kontan.co.id, Jumat (18/5).

Namun, dengan posisi transaksi margin yang jauh lebih minim di pasar keuangan saat ini, cukup menjadi kekuatan pasar modal dalam menghadapi krisis. Pelaku pasar sudah lama tidak mengandalkan margin, sehingga ketika krisis terjadi, pasar tidak akan terkuras dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×