kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panca Budi incar pendapatan 2018 tumbuh 11%


Selasa, 17 April 2018 / 20:52 WIB
Panca Budi incar pendapatan 2018 tumbuh 11%
ILUSTRASI. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID)


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 11% pada tahun ini. Pertumbuhan ini lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan industri yang diperkirakan sebesar 5,78%.

Asal tahu saja, pendapatan Panca Budi pada 2017 tumbuh 10,17% year on year (yoy), dengan laba bersih naik 67,41% (YoY).

Sekretaris Perusahaan PBID Lukman Hakim menyatakan, optimistis dengan kenaikan kinerja pada tahun ini, dikarenakan masih besarnya pangsa pasar PBID.

Saat ini, untuk wilayah Jabodetabek saja PBID menguasai market share sebesar 45% lebih. “Penjualan kami masih banyak di wilayah Jabodetabek,” kata Lukman di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (17/4).

Emiten yang masuk dalam sektor industri dasar dan kimia ini, masih ingin fokus pada penjualan plastik kemasan pada tahun ini. Emiten ini juga tengah menyelesaikan pembangunan dua pabrik di Jawa Tengah. Dari produksi pabrik ini, diharapkan bisa memberikan kontribusi tambahan plastik sebanyak 27.000 ton. “Kami sudah dapatkan lahan yang strategis,” katanya.

Saat ini, jumlah produksi plastik mencapai 72.000 ton per tahun. PBID memiliki total tujuh pabrik yang tersebar di Medan, Solo, Jabodetabek, dan Cilegon. Sehingga, dengan pabrik baru, produksi plastik PBID akan meningkat menjadi 99.000 ton plastik per tahun.

Demi mengejar penjualan yang lebih besar, PBID juga akan menjalankan produksi yang bekerja sama dengan pihak ketiga. Sehingga, dalam setahun, PBID bisa menjual sekitar 100.000 ton plastik. “Penambahan pabrik ini juga karena kami sudah kelebihan kapasitas,” tambahnya.

Sebelumnya, PBID telah mengantongi dana segar Rp 318,75 miliar dari initial public offering (IPO) pada 2017. Sebanyak 70% dana IPO akan digunakan untuk belanja modal (capex) yakni untuk pembangunan pabrik. Lalu, 30% sisanya digunakan untuk modal kerja. “Pembangunan satu pabrik memiliki nilai investasi Rp 80 miliar,” ungkapnya.

PBID melihat saat ini potensi pasar masih cukup luas. Khususnya diluar Jabodetabek atau wilayah timur Indonesia masih memungkinkan untuk dilakukan ekspansi. Penjualan saat ini pun dilakukan pada wilayah Jabodetabek, Medan, dan Solo. Saat ini, penjualan di wilayah Jabodetabek memberikan kontirbusi pendapatan hampir 60%, sedangkan sisanya di luar Jawa mencapai 40%.

Perusahaan juga saat ini sedang menyiapkan kemungkinan adanya penjualan plastik kemasan khusus untuk produk e-commerce atau security bag. Lukman belum berkomentar banyak terkait dengan rencana tersebut. Dia hanya bilang, saat perusahaan sedang berfokus pada penjualan plastik kemasan. Namun dalam catatan KONTAN sebelumnya, PBID sudah melakukan penjajakan pada beberapa perusahaan e-commerce dalam negeri.

PBID lebih dulu memasarkan security bag ke pasar luar negeri. Ini lantaran perkembangan e-commerce di luar negeri lebih cepat dibanding di Indonesia. Perusahaan ini mampu menjual sekitar 1.000 security bag per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×