kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi perbankan jadi primadona


Jumat, 04 Desember 2015 / 17:17 WIB
Obligasi perbankan jadi primadona


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Selama November 2015, obligasi sektor perbankan menjadi surat utang yang paling diincar investor.

Mengacu data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per November 2015, volume transaksi obligasi korporasi melambung 33,6% (mom) dari semula Rp 11,82 triliun menjadi Rp 15,79 triliun.

Periode sama, frekuensi transaksi obligasi korporasi juga menggemuk dari 1.789 kali menjadi 1.828 kali.

Pada November 2015, Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 merupakan obligasi korporasi yang paling sering ditransaksikan yakni 71 kali dengan nilai transaksi Rp 332 miliar.

Sementara itu, Obligasi XII Bank BTN Tahun 2006 diperdagangkan dengan nilai transaksi terbesar sebanyak Rp 343 miliar dalam 27 kali transaksi.

Menurut Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan, obligasi korporasi sektor perbankan kembali diburu investor pada November 2015. Alasannya, outstanding obligasi sektor keuangan memang mendominasi pasar dalam negeri.

Apalagi ada peluang bagi Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuan yang saat ini bertengger di level 7,5%. Terbukanya kesempatan tersebut menambah daya tarik obligasi perbankan. Sebab, prospek industri perbankan bakal cerah.

“BTN merupakan salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sedangkan obligasi Panin memberikan imbal hasil relatif baik, kuponnya 10,5%,” jelasnya.

Ariawan menduga, obligasi sektor keuangan semisal perbankan dan multifinance akan kembali menjadi primadona pada Desember 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×