kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi global SRIL kelebihan penawaran 6 kali


Kamis, 23 Maret 2017 / 19:42 WIB
Obligasi global SRIL kelebihan penawaran 6 kali


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penawaran obligasi global Senior Note PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) sebesar US$ 150 juta dengan kupon 6,875% dengan jangka waktu 7 tahun mengalami kelebihan hampir 6 kali penawaran dengan jumlah permintaan US$850 juta.

SRIL menawarkan obligasi tersebut melalui anak perusahaannya di Singapura, Golden Legacy Pte. Ltd . Penerbitan Senior Note tersebut merupakan bagian dari keseluruhan obligasi SRIL yang bakal jatuh tempo pada 20 Maret 2024.

“Kami tidak melakukan upscale kendati kelebihan penawaran hingga hampir 6 kali jadi US$850 juta karena alasan kebutuhan dana saat ini hanya dalam jumlah tersebut, “ jelas Sekretaris Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) Welly Salam dalam siaran tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (23/3).

SRIL akan menggunakan dana dari penerbitan obligasi anak usahanya tersebut untuk melakukan refinacing. Di antaranya seperti pembayaran sisa obligasi global sebesar 89,3 juta 9% 2019, pembayaran surat utang jangka menengah sebesar US$30 juta yang akan jatuh tempo pada Oktober 2017, dan pembayaran utang modal kerja serta untuk keperluan usaha umum lainnya.

SRIL dalam kaitan ini berperan sebagai penjamin utama (Parent Guarantor) dari anak usahanya, Golden Legacy PTE LTD. Di mana 100% sahamnya dimiliki SRIL. Golden Legacy memiliki anak usaha bernama Golden Mountain Textile and Trading Pte Ltd. Kedua anak usaha SRIL tersebut berbasis di Singapura.

Obligasi tersebut ditawarkan secara terbatas, sehingga tidak terikat pada kebijakan Securities Act 1993 AS. Surat utang tersebut dijamin sepenuhnya oleh Sritex dan salah satu anak perusahaannya yiatu PT Sinar Pantja Djaja.

Golden Legacy Pte. Ltd, selaku penerbit obligasi, akan menggunakan dana dari penerbitan surat utang ini untuk menebus (refinacing) obligasi yang jatuh tempo pada 2019 dengan membayar imbalan sebesar 104,5% dari nilai awal ditambah dengan bunga yang belum dibayarkan jika ada.

Sritex menggunakan dana dari pinjaman antar perusahaan tersebut untuk melakukan refinancing beberapa kewajiban finansial, melakukan pembayaran surat utang jangka menengah sebesar US$30 juta yang akan jatuh tempo pada Oktober 2017, dan pembayaran utang modal kerja serta untuk keperluan umum lainnya guna mendukung kegiatan usaha penjamin induk.

Sebelumnya, Direktur Keuangan SRIL Allan Moran Severino mengatakan dalam penerbitan obligasi global US$ 350 juta pada 2016, SRIL mendapatkan kupon yang lebih rendah yaitu 8,25% . Dana Obligasi Global yang baru tersebut, seluruhnya digunakan untuk refinancing.

Dengan upaya-upaya yang akan terus dilakukan untuk menekan rata-rata biaya pinjaman menjadi semakin rendah maka tingkat laba bersih untuk tahun-tahun berikutnya diharapkan semakin meningkat.

Untuk tahun ini, perusahaan mengawali tahun ini dengan berhasil menerbitkan obligasi global US$150 juta dengan bunga yang lebih rendah dari tahun lalu serta memiliki tenor yang lebih panjang yaitu 7 tahun. "Kami juga akan terus fokus meningkatkan likuiditas dan struktur modal,” ujar Severino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×