kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Net sell asing kompak mendera saham perbankan, saatnya akumulasi beli


Jumat, 20 Juli 2018 / 17:23 WIB
Net sell asing kompak mendera saham perbankan, saatnya akumulasi beli
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham bank pada perdagangan Jumat (20/7) kompak terjadi aksi jual (net sell) oleh asing. Tercatat net sell asing untuk BBNI year to date (ytd) mencapai Rp 4,3 triliun. BBTN mencatat net sell asing sebesar Rp 1,45 triliun serta BMRI sebesar Rp 3,85 triliun.

Aksi net sell asing ini diikuti dengan terkoreksinya saham terebut ke zona merah. BBNI telah terkoreksi 26,77% ytd, BBTN 37,25% ytd dan BMRI 21,25%.

Melihat kondisi tersebut, Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, ini merupakan salah satu dampak dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 day reverse repo rate yang di tahan di level 5,25%.

Pada kondisi tersebut tentu berdampak cukup besar bagi saham big caps seperti saham perbankan ini. Asing cenderung akan memilih instrumen investasi Amerika Serikat (AS).

“Ini wajar karena pelaku pasar lebih tertarik berinvestasi ke AS yang yield-nya besar karena bunga The Fed juga akan naik agresif,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (20/7).

Di kondisi net sell ini beberapa harga saham yang memiliki fundamental baik akan menjadi murah dan menarik untuk melakukan akumulasi beli.

BBNI baru saja mengeluarkan laporan kinerjanya sepanjang semester I-2018. BBNI berhasil membukukan laba bersih Rp 7,44 triliun pada semester I-2018, tumbuh 16% dari periode yang sama tahun lalu.

Per akhir semester I-2018 net interest income (NII) BNI naik 13,13% dari Rp 15,4 triliun per semester I-2017 menjadi Rp 17,45 triliun. Pendapatan non bunga tumbuh 9,1% secara year on year (yoy), yaitu dari Rp 4,65 triliun pada semester I-2017 menjadi Rp 5,08 triliun pada semester I- 2018.

BBTN berhasil membukukan laba bersih Rp 1,42 triliun pada semester I-2018. Laba bersih ini naik 12,01% dibanding periode yang sama tahun lalu. Laba bersih ini didorong oleh kenaikan bunga bersih yang melaju 12,98% menjadi Rp 4,77 triliun.

“(karena) Net sell, harga saham jadi lebih murah dan menarik. Ini dapat dimanfaatkan. BBNI dengan target harga 8.050 dan BBTN 2.630. BBNI bisa di jangka menengah dan panjang dan BBTN jangka pendek dan menengah,” ujar Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×