kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik 0,98% di pekan lalu, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan


Minggu, 18 Oktober 2020 / 18:48 WIB
Naik 0,98% di pekan lalu, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkikis 0,03% ke level 5.103,41 pada Jumat (16/10). Namun sepekan IHSH naik 0,98%.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkikis 0,03% ke level 5.103,41 pada penutupan perdagangan Jumat (16/10). Walau melemah, pergerakan IHSG sepekan terakhir (12 -16 Oktober 2020) mennguat 0,98%. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (9/10), IHSG berada di level 5.053,66.

Untuk pekan depan (19-23 Oktober 2020), Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG masih melanjutkan penguatan tetapi terbatas.

"Support IHSG berada di level 5.067 sampai 5.001 dan resistance di level 5.182 sampai 5.200,"  jelas Hans Kwee dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Minggu (18/10).

Investor disarankan waspada apabila IHSG menguat. Akan tetapi jika cenderung terkoreksi, investor bisa buy on weakness.

Baca Juga: IHSG berpotensi menguat pekan depan, simak sentimen pendorongnya

Dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Hans Kwee memaparkan sentimen-sentimen global yang cenderung mengerek pergerakan IHSG pekan depan. Misalnya, manajemen Pfizer Inc yang mengajukan izin vaksin Covid-19 ke otoritas Amerika Serikat (AS) pada awal bulan November 2020.

Vaksin Pfizer adalah hasil pengembangan bersama BioNTech di Jerman. Di tengah terus bertumbuhnya kasus Covid-19, perkembangan perizinan ini menjadi sentimen pengerek di akhir pekan bagi bursa Eropa dan Amerika

Pelaku pasar juga menantikan stimulus fiskal di AS. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah berbicara kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi bahwa Presiden Donald Trump akan mempertimbangkan untuk menaikkan jumlah bantuan pada paket stimulus fiskal US$ 1,8 triliun seperti yang diusulkan sebelumnya.

" Ada harapan terjadi kesepakatan paket stimulus fiskal untuk mendorong ekonomi AS keluar dari resesi," jelas Hans Kwee seperti yang tertulis dalam risetnya.

Asal tahu saja, sebelumnya Presiden AS itu sempat meminta kongres untuk mengesahkan RUU bantuan Covid -19 dengan dikurangi dana sisa dari program kredit UKM yang kedaluarsa. Adapun juru bicara Gedung Putih mengatakan, anggota Senat dari Partai Republik akan mengikuti apa yang diinginkan Trump.

Sementara itu, pemilihan presiden Amerika Serikat turut menjadi sentimen pendorong lainnya. Ada harapan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden  memenangkan pemilihan presiden pada 3 November 2020 mendatang. Beberapa jajak pendapat menempatkan Biden memimpin atas kandidat dari Partai Republik Donald Trump.

"Kemenangan ini akan mendorong paket stimulus ekonomi yang lebih besar dan mengurangi potensi perang dagang dengan China," jelas Hans Kwee.

Di sisi lain, pajak perusahaan di AS juga diperkirakan akan naik. Hal ini memicu pelemahan US dolar sehingga akan berdampak positif bagi emerging market termasuk Indonesia.

Baca Juga: Investor asing obral saham-saham ini saat IHSG turun, Jumat (16/10)




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×