Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup menjadi batu sandungan bagi para calon emiten. Bukan hanya bagi yang sudah melakukan pencatatan perdana saham (listing). Calon emiten yang baru saja menyelesaikan proses bookbuilding juga terkena tekanan sentimen negatif yang melanda bursa saham.
PT Sarimelati Kencana contohnya. Sumber KONTAN yang mengetahui rencana IPO perusahaan ini menyebutkan, IPO pengelola gerai Pizza Hut tersebut akan digelar menggunakan harga batas bawah, yakni Rp 1.100. "Itu karena kondisi market, tapi tidak mengalami downsize," ujar si sumber, Jumat (11/5).
Sarimelati berencana melepas 918,7 juta saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari IPO, Sarimelati bakal meraup Rp 1 triliun.
Frederik Rasali, Vice President Research Artha Sekuritas Indonesia, menyebut, selama terjadi fluktuasi, hal itu wajar. "Kalau barang ditawar terus bisa pilih harga paling murah, pasti pilih itu," ujar dia.
Meski emiten pasang harga murah, Frederik yakin prospek IPO hingga akhir tahun masih positif. Ini berdasarkan faktor fundamental makro dalam negeri.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Taye Shim menyebut, fundamental dalam negeri masih stabil. Namun, sentimen asing masih cukup dominan beberapa waktu ke depan. Sentimen tersebut masih membayangi pergerakan rupiah yang juga berimbas pada pasar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News