Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi tahun depan bakal mencatat rekor baru. Pasalnya, total obligasi jatuh tempo pada tahun 2017 mencapai Rp 59,95 triliun.
Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), mayoritas obligasi jatuh tempo tahun depan masih dipegang sektor institusi keuangan. Jumlahnya sekitar Rp 17,75 triliun.
Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menjelaskan, para emiten akan memilih opsi refinancing obligasi jatuh tempo. Alhasil, penerbitan surat utang di tahun 2017 diprediksi tembus Rp 90 triliun.
"Apabila pertumbuhan ekonomi membaik, maka korporasi akan melakukan ekspansi sehingga penerbitan bisa mencetak rekor baru," ujar dia.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2016 mencapai 57 emisi. Emisi tadi datang dari 47 emiten dengan total nilai Rp 81,45 triliun.
Kupon rendah
Head of Fixed Income Indomitra Securities Indonesia Maximilianus Nico Demus bilang, potensi banjir obligasi korporasi tahun depan ditopang tren suku bunga rendah. Bank Indonesia diprediksi masih akan memangkas 7-day reverse repo rate.
Akibatnya, yield obligasi pemerintah yang menjadi acuan penerbitan obligasi korporasi ikut turun. Cost of fund obligasi korporasi menjadi lebih murah. Sementara itu, kondisi global, seperti kenaikan Fed rate, diprediksi telah diantisipasi.
Faktor stimulus dari Bank of Japan dan bank sentral Eropa akan menjadi pertimbangan untuk menerbitkan obligasi. Nico pun memprediksi penerbitan obligasi korporasi bisa tembus di atas Rp 100 triliun. Syaratnya, ekonomi tetap kondusif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
