kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merdeka Copper (MDKA) memasang target produksi emas 120.000 ons tahun ini


Kamis, 25 Februari 2021 / 19:11 WIB
Merdeka Copper (MDKA) memasang target produksi emas 120.000 ons tahun ini
ILUSTRASI. Target Merdeka Copper (MDKA) tersebut turun dari target pada tahun sebelumnya yang mencapai 175.000 ons.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menargetkan dapat memproduksi emas sebesar 100.000-120.000 ons emas pada tahun 2021. Target tersebut turun dari target pada tahun sebelumnya yang mencapai 175.000 ons.

“Adapun untuk target produksi tembaga pada tahun 2021, kami menargetkan akan memproduksi 14.000-17.000 ton tembaga,” ungkap Sekretaris Perusahaan MDKA, Adi Adriansyah Sjoekri kepada Kontan.co.id, Kamis (25/2).

MDKA membidik volume produksi tembaga lebih tinggi pada tahun ini ketimbang realisasi produksi pada 2020 seiring dengan perkembangan pit Partolang. Adapun realisasi produksi tembaga tahun lalu sebesar 5.377 ton.

Selain memaksimalkan produksi, MDKA baru-baru ini mengumumkan joint venture agreement untuk mendirikan perusahaan patungan proyek acid iron metal (AIM). Perjanjian ini ditandatangani pada Kamis (11/2) silam antara MDKA, anak usaha Merdeka Copper yakni Batutua Pelita Investama (BPI), Wealthy Source Holding Limited, dan Eternal Tsingshan Group Limited.

Baca Juga: Gencar lakukan aksi korporasi, simak rekomendasi saham Merdeka Copper Gold (MDKA)

Batutua Pelita nantinya akan memiliki 80% kepemilikan saham dan Tsinghsan melalui afiliasinya Wealthy akan memiliki 20% saham dalam perusahaan patungan tersebut. Berdasarkan kesepakatan patungan, para pihak akan membangun proyek AIM di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah, untuk memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar milik MDKA.

“Proyek ini diperkirakan membutuhkan pendanaan sebesar US$ 260juta-US$ 300 juta, yang kami harapkan akan dapat mencapai tahap produksi komersil dalam jangka waktu 2 tahun dan dapat menjadi aset produksi multi-komoditas yang berumur panjang,” papar Adi.

Tapi, Adi belum dapat menyebutkan total belanja modal yang dibutuhkan untuk melanjutkan sejumlah proyek yang tengah digarap. Memang, sekarang ini MDKA tengah gencar mencari pendanaan.

Emiten pertambangan ini akan merilis obligasi bertajuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 2021 senilai Rp 1,5 triliun. Ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II 2021 dengan nilai maksimal Rp 3 triliun.

Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) siap laksanakan private placement 1 miliar saham

Berdasarkan prospektus, obligasi MDKA tersebut akan terbagi menjadi dua seri. Seri A memiliki tenor selama satu tahun dan seri B memiliki tenor selama tiga tahun sejak tanggal emisi. Perusahaan belum menentukan nilai pokok untuk masing-masing seri. Demikian pula dengan besaran kuponnya.

Merdeka Copper akan menggunakan 23% dari dana hasil obligasi untuk membayar revolving loan senilai US$ 25 juta. Kemudian, sebesar 11% akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure proyek Tembaga Tujuh Bukit. Sisanya, sebesar 66% akan digunakan sebagai modal kerja.

Selain itu, MDKA juga akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,01 miliar saham. Adi bilang, informasi lebih lanjut mengenai PMTHMETD baru bisa disampaikan pada 5 Maret mendatang.

Baca Juga: Merdeka Copper (MDKA) bakal rilis obligasi Rp 1,5 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×