Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan ekonomi selama sembilan bulan pertama tahun ini membuat PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memutuskan merevisi target marketing sales atau pra penjualan.
Emiten properti ini memangkas target 8,3% tahun 2015 dari semula sebesar Rp 6 triliun menjadi Rp 5,5 triliun.
Mengutip materi publik ekspose yang dirilis perseroan, Kamis (4/11), sebagian besar target dibidik dari penjualan prngembangan perkotaan yakni sebesar Rp 2,262 triliun atau 41,06% dari target.
Lalu, penjualan dari kondominium diincar sebesar 1,734 triliun atau 31,4% dan dari dana investasi real estate (DIRE) atau real estate investment trust (REIT) sebesar Rp 1,5 triliun, serta perkantoran Rp 11 miliar.
Sementara hingga kuartal III, LPKR baru mengantongi marketing sales sebesar Rp 2,94 triliun atau 53,3% dari target baru yang dipatok tahun ini.
Realisasi ini turun 23% dibanding dengan pencapaian pada periode yang sama tahun 2014 yakni senilai Rp 3,85 triliun.
Ini diantaranya didapat dari penjjualan pengembangan kota sebesar Rp 1,478 triliun, turun 21,9% secara year on year (yoy).
Rinciannya Rp 35 miliar diperoleh dari penjualan lippo village, Rp 848 miliar dari Lippo Cikarang, Rp 341 miliar dari Hollad Village Manado, Rp 114 miliar dari tanjung Bungan dan Rp 138 miliar dari San Diego Memorial Park.
Penjualan kondominium menyumbang senilai Rp 1,453 triliun atau 49,4% dari total pencapaian marketing sales. Ini turun 25,8% secara yoy.
Rinciannya antara laun dari Millenium Village Rp 17 miliar, orange countri Rp 1,218 triliun, St Morits Rp 17 miliar, St Moritz Makassar Rp 1 miliar, embarcadero Rp 6 miliar dan Rp Monaco Bay Rp 193 miliar.
Dan terakhir, penjualan kantor telah menyumbang kontribusi sebesar Rp 11 miliar.
Tahun ini, LPKR mengandalkan penjualan dua proyek untuk mencapai target marketing sales yakni Lipo Cikarang dan Orange Country dengan target masing-masing sebesar Rp 1,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News