kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang SUN oversubscribed hampir 3 kali


Selasa, 21 Februari 2012 / 21:05 WIB
Lelang SUN oversubscribed hampir 3 kali
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Senin 1 Maret, intip sebelum tukar valas. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang negara (DJPU) melakukan lelang untuk 5 (lima) seri Surat Utang Negara (SUN) Selasa (21/2). Total penawaran yang masuk sebesar lebih kurang Rp 22,265 triliun atau oversubscribed hampir 3 kali dari target indikatif awal sebesar Rp 8 triliun.

Akhirnya pemerintah berhasil menyerap sebesar Rp 12 triliun, yang juga melebihi target awal, dengan rincian Rp 1 triliun untuk SPN03120522 (penerbitan baru) dan Rp 750 miliar untuk seri SPN12130208 (reopening), Rp 1,95 triliun untuk seri FR0061 yang bertenor 10 tahun, Rp 2,6 triliun untuk seri FR0058 bertenor 20 tahun dan sebesar Rp 5,7 triliun untuk seri FR0062 bertenor 30 tahun.

Menurut analis Pasar Obligasi Samuel Asset Management, Herbie Mohede kepada Kontan, sepertinya banyak investor asing yang masuk ke lelang kali ini. Pasalnya harga obligasi pemerintah kini sudah dapat dibilang mahal, apalagi bagi investor domestik.

"Hal ini dapat dilihat dari selisih yield SUN bertenor 10 tahun dengan inflasi per Januari lalu (y o y) yang sebesar 1,7%," kata Herbie, Selasa (21/2). Padahal secara historikal selama 10 tahun belakangan, selisihnya sebesar 3%, lanjutnya.

Dengan selisih yang sekarang di bawah rata-rata sebelumnya, menandakan harga obligasi pemerintah sudah mahal, apalagi bagi nasabah domestik.

"Apalagi jika kemungkinan laju inflasi di atas ekspektasi Bank Indonesia (BI) yang sebesar 4%-4,5%, maka harga obligasi makin sangat mahal dengan asumsi yield SUN tenor 10 tahun sebesar 5,3%- an," urai Herbie.

Penawaran yang masuk pada lelang kali ini, masih dikatakan lebih rendah dari lelang SUN minggu sebelumnya yang sempat hampir sebesar Rp 40 triliun-50 triliun.

"Pada lelang kali ini, pemerintah sudah mulai memberikan yield yang lebih tinggi dari lelang sebelumnya, seperti untuk seri SPN bertenor 3 bulan sebesar 2,2%," kata Herbie.

Sebagai catatan, pada lelang sebelumnya per 7 Februari, yield yang diberikan seri SPN bertenor 3 tahun hanya sebesar 1,68%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×