kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Langkah PT Timah (TINS) diprediksi masih berat, bagaimana rekomendasi sahamnya?


Kamis, 16 April 2020 / 20:45 WIB
Langkah PT Timah (TINS) diprediksi masih berat, bagaimana rekomendasi sahamnya?
ILUSTRASI. Groundbraking smelter teknologi ausmelt PT Timah Tbk (TINS). PT Timah (TINS) membukukan kerugian bersih meski pendapatan bersihnya naik.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan penurunan kinerja pada tahun lalu. Emiten pelat merah ini membukukan kerugian bersih meski pendapatan bersihnya naik.

TINS membukukan pendapatan sebesar Rp 19,30 triliun sepanjang tahun lalu. Realisasi ini melonjak 75,13% dari pendapatan tahun sebelumnya yang hanya Rp 11,02 triliun.

Meski demikian, TINS harus menanggung rugi tahun berjalan yang diatribusikan pada entitas induk Rp 611,28 miliar. Padahal, TINS masih mengantongi laba bersih Rp 132,29 miliar pada tahun 2018.

Baca Juga: Strategi PT Timah (TINS) mengelola utang jatuh tempo

Kenaikan beban-beban ditengarai menjadi salah satu penyebab TINS membukukan kerugian. Salah satunya adalah beban pendapatan usaha yang meroket 82,79% menjadi Rp 18,17 triliun sepanjang 2019.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, prospek TINS untuk tahun ini masih diselimuti awan mendung. Sebab, harga komoditas timah diproyeksikan masih dalam tren menurun dan diperparah dengan sentimen penyebaran virus corona (Covid-19). “Karena yang membuat harga timah kembali turun adalah kekhawatiran pasar akan melemahnya permintaan,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Kamis (16/4).

Selain itu, Sukarno bilang TINS juga memiliki beban utang yang cukup tinggi, sementara kondisi kinerjanya sedang merugi.

Baca Juga: PT Timah (TINS) merugi Rp 611,28 miliar di 2019, bagaimana nasib kredit jatuh tempo?

Melansir laporan keuangan TINS, emiten pelat merah ini memiliki utang jangka pendek yang jumlahnya mencapai Rp 8,79 triliun. Utang ini tercatat di bank-bank swasta dan juga bank pelat merah.

Untuk itu, dia merekomendasikan wait and see untuk saham produsen timah ini. Pada perdagangan hari ini, harga saham TINS melemah 6,8% ke level Rp 480 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×