kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,20   3,85   0.41%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju sektor konstruksi masih terjaga


Senin, 21 Agustus 2017 / 09:10 WIB
 Laju sektor konstruksi masih terjaga


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten di sektor konstruksi terus membaik. Ke depan, kinerja emiten konstruksi masih bisa melesat sejalan dengan langkah pemerintah menaikkan anggaran belanja di sektor infrastruktur.

Raphon Prima, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, mengatakan, kinerja emiten di sektor konstruksi memperlihatkan pertumbuhan yang memuaskan. "Growth cukup luar biasa, baik dari sisi revenue maupun net profit," kata Raphon kepada KONTAN, Jumat (18/8).

Raphon memberi contoh PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang meraih pertumbuhan pendapatan 76,7% dan laba bersih 90,7% di kuartal II-2017. Emiten ini bisa mencetak kinerja oke lantaran sukses meraih kontrak-kontrak baru dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut didukung oleh gencarnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.

Meski begitu, Raphon melihat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini bakal menjadi tantangan sektor ini. Dalam APBN perubahan, defisit anggaran membengkak menjadi 2,92%. Hal tersebut dikhawatirkan bisa menghambat pemerintah dalam mengeksekusi berbagai rencana pembangunan infrastruktur.

Namun, penerimaan negara dalam lelang surat utang negara terbilang tinggi. Ini mengindikasikan kinerja emiten sektor konstruksi bisa tetap membaik pada 2018. "Kontrak-kontrak baru di sektor konstruksi setidaknya akan lebih baik dibandingkan pada 2017," kata Raphon.

Apalagi, setelah Standard & Poor's (S&P) mengumumkan kenaikan peringkat Indonesia menjadi investment grade, pemerintah juga lebih mudah memperoleh pendanaan dari eksternal.

Terkait APBN, sebelumnya dalam berita yang dilansir Bloomberg, Jumat (18/8), Moody's Investor mendukung rencana Jokowi memangkas defisit APBN dengan meningkatkan penerimaan pajak yang lebih tinggi. Jokowi berencana memangkas defisit fiskal menjadi 2,2% dari produk domestik bruto (PDB)

Jokowi juga mendorong pertumbuhan menjadi 5,4% pada 2018. Sementara, penerimaan pajak ditargetkan naik sebesar 9,3%. Jika target tersebut tercapai maka belanja pemerintah pada sektor infrastruktur berpotensi naik.




TERBARU

[X]
×