kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju aluminium didukung sinyal kuat permintaan


Minggu, 26 Maret 2017 / 20:44 WIB
Laju aluminium didukung sinyal kuat permintaan


Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Fundamental yang kinclong masih menjadi penopang utama kenaikan harga aluminium. Mengutip Bloomberg, Jumat (24/3), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange ditutup naik 0,28% dari hari sebelumnya ke level US$ 1.939 per metrik ton. Sepekan, harganya bahkan sudah melambung 1,30%.

Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menjelaskan, pernyataan terbaru dari salah satu produsen Rusia mengenai kemungkinan terjadinya defisit global sepanjang 2017 menopang kenaikan harga aluminium. Akhir pekan lalu, Rusal melaporkan perkiraan akan terjadinya defisit global yang membengkak dari 600.000 ton pada 2016 menjadi 1,1 juta ton pada 2017.

"Karena memang tumbuh harapan terjadinya kenaikan permintaan salah satunya ditopang oleh permintaan China yang tinggi," kata Ibrahim. Dengan laporan manufaktur dan industri China yang terus tumbuh, maka bukan tidak mungkin permintaan jadi naik. Hal ini memang bisa terjadi mengingat China merupakan salah satu pengguna aluminium terbesar global.

Permintaan aluminium China diduga bisa naik 6,7% menjadi 33,5 juta metrik ton di 2017 dibanding tahun sebelumnya. Sementara, permintaan di luar China akan meningkat 3,3% menjadi 29,2 juta metrik ton.

"Selama dugaan ini masih membayangi spekulasi di pasar maka laju harga aluminium masih bisa naik setidaknya hingga Senin (27/3)," prediksi Ibrahim.

Apalagi di saat yang bersamaan, level indeks dollar AS terus terkikis. Hingga penutupan akhir pekan lalu, posisi indeks dollar AS turun 0,13% ke level 99,62 dibanding hari sebelumnya. Data-data ekonomi AS yang dirilis mengecewakan, sehingga berpotensi masih menekan pergerakan mata uang Paman Sam setidaknya di awal-awal pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×