kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lahan industri masih jadi buruan


Senin, 25 Juni 2012 / 08:00 WIB
Lahan industri masih jadi buruan
ILUSTRASI. Foto aerial Patung Suro dan Boyo berdiri megah di Taman Suroboyo, Kenjeran, Surabaya, Selasa (28/5). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah hingga hujan ringan, menurut prakiraan BMKG. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ.


Reporter: Harry Febrian | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARta. Dinamika sektor bisnis industrial real estate di Indonesia sejauh ini terbilang masih tahan terhadap guncangan krisis eksternal. Meminjam pengamatan kasat mata, pendirian bangunan industri cukup semarak di berbagai tempat.

Tim Riset Sucorinvest Central Gani mencatat, permintaan terhadap lahan industri semakin pesat pertumbuhannya sejak tahun 2010.
Tingginya minat investasi, termasuk pemodal asing di Indonesia, menjadi penyokong utama kencangnya pertumbuhan sektor ini. Fundamental perekonomian Indonesia sejauh ini dinilai masih cukup tangguh kendati gejolak pasar global masih menyandera pergerakan pasar saham.

Maklumlah, perekonomian Indonesia terbanyak didorong oleh konsumsi domestik. Peningkatan peringkat investasi Indonesia juga menjadi magnet tersendiri.

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, nilai investasi pemodal asing di sektor riil atawa foreign direct investmen (FDI) meningkat 12% pada kuartal I-2012 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan FDI mencapai 30% year on year menjadi US$5,7 miliar.

"Ini adalah rekor kuartalan tertinggi sepanjang sejarah. Dari sisi historis, pertumbuhan kuartal pertama biasanya masih rendah namun ini sebaliknya," tulis tim riset Sucorinvest.

Prospek cerah

Tahun 2006 silam, nilai dana investasi baik asing maupun lokal berkisar US$ 8 miliar-US$ 9 miliar, jumlah penjualan lahan industri mencapai 390 ha-400 ha. Tahun 2011, nilai investasi masuk mencapai US$ 26 miliar-US$ 28 miliar, jumlah lahan industri yang terjual mencapai 1.239 ha, naik dua kali lipat dari 2010.

Tahun ini, total dana investasi diperkirakan mencapai US$ 30 miliar-US$ 31 miliar, dengan total lahan industri terjual di atas 1.400 ha.
Sejumlah katalis positif sektor ini di antaranya, pengesahan beleid pengadaan lahan yang mempermudah akuisisi lahan untuk keperluan pembangunan infrastruktur.

Juga, aturan kawasan berikat yang mewajibkan pabrik dengan luas kurang dari sehektar untuk pindah ke kawasan industri demi memudahkan pengawasan pajak dan kewajiban kerja.

Banderol lahan di daerah industri Jakarta, Kerawang, Bogor, dan Bekasi, melesat menembus rekor hingga seharga US$141 per meter persegi, per kuartal IV-2011.

Emiten-emiten seperti Surya Semesta Internusa (SSIA), Kawasan Industri Jababeka (KIJA), dan Lippo Cikarang (LPCK), menikmati berkah cerahnya sektor ini.

Namun, sektor lahan industri bukan tanpa risiko. Potensi perlambatan ekonomi akibat krisis utang global, bisa mempengaruhi tingkat ekspansi pelaku industri. Lalu, inkonsistensi kebijakan pemerintah, juga sulitnya mendapatkan cadangan lahan, bisa menjadi risiko yang memuramkan sektor ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×