kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Dharma Satya (DSNG) anjlok 57,2% pada 2019


Rabu, 08 April 2020 / 13:27 WIB
Laba Dharma Satya (DSNG) anjlok 57,2% pada 2019
ILUSTRASI. Bagikan Dividen Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) Andrianto Oetomo (tengah) bersama Direksi dan Komisaris hadir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) DSNG di Jakarta, Kamis (9/5). RUPST menyetujui membagikan dividen tunai kepada


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen crude palm oil (CPO) PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan penjualan Rp 5,74 triliun pada 2019. Jumlah ini meningkat 20,5% dari penjualan 2018 yang sebesar Rp 4,76 triliun.

Secara rinci, penjualan ke dalam negeri meningkat 24,8% year on year (yoy) menjadi Rp 4,77 triliun. Sementara itu, penjualan ke luar negeri hanya naik 2,8% yoy ke Rp 968,34 triliun. Pasar lokal menyumbang 83,1% penjualan 2019, sementara pasar ekspor 16,9%.

Baca Juga: Menilik rencana kerja Dharma Satya (DSNG) dan Bakrie Sumatera (UNSP)

Apabila dilihat dari pelanggannya, maka PT Sinar Mas Agro Resources and Techonolgy Tbk (SMAR) menjadi kontributor penjualan terbesar, yakni Rp 2,07 triliun atau sebesar (36,1%).

Disusul PT Wilmar Nabati Indonesia Rp 1,04 triliun (18,2%) dan PT Kutai Refinery Nusantara Rp 1,01 triliun (17,6%).

Meskipun mencatatkan kenaikan penjualan, laba bersih DNSG tahun 2019 menunjukkan kinerja negatif. Laba bersih DNSG anjlok 57,2% yoy, dari Rp 420,5 miliar pada 2018 menjadi Rp 179,94 miliar.

Sebagai catatan, seiring dengan kenaikan penjualan 20,5% yoy, beban pokok penjualan DSNG pada 2019 meningkat 32,9% yoy menjadi Rp 4,28 triliun. Kemudian, beban penjualan melesat 45,3% yoy menjadi Rp 396,57 miliar.

Baca Juga: Ada wabah corona, Dharma Satya (DSNG) berharap permintaan CPO domestik meningkat

Selain itu, beban umum dan adminsitrasi DSNG naik 2,7% yoy ke Rp 356,28 miliar dan beban keuangan melonjak 40,5% secara tahunan menjadi Rp 504,64 miliar.




TERBARU

[X]
×