kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuat secara fundamental, Puradelta (DMAS) punya prospek kinerja menarik tahun depan


Senin, 21 Desember 2020 / 17:34 WIB
Kuat secara fundamental, Puradelta (DMAS) punya prospek kinerja menarik tahun depan
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan pabrik di kawasan industri terintegrasi Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) diperkirakan akan memiliki prospek yang cerah pada tahun depan. Para analis menilai, DMAS dari segi fundamental dinilai kuat. Sementara dari sisi sentimen, diproyeksikan tahun depan akan cenderung menguntungkan kinerja DMAS.

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian menjelaskan, walaupun untuk tahun depan pihak DMAS belum memberikan guidance mengenai proyeksi marketing sales, ia meyakini dari segi prospek, sektor industrial estate secara keseluruhan masih sangat baik.

Hingga September 2020, marketing sales DMAS telah sebesar 67,7 hektare atau senilai Rp 1,38 triliun. Joey optimistis pada sisa akhir tahun ini DMAS akan mampu mencapai target marketing sales mereka yang sebesar Rp 2 triliun. 

“Kalau bicara tahun depan, salah satu faktor yang akan membuat DMAS prospektif adalah finalisasi dan implementasi omnibus law. Pasalnya, hal tersebut bisa meningkatkan indeks kemudahan berbisnis di Indonesia dan melancarkan foreign direct investment (FDI). Apalagi sektor-sektor otomotif, F&B, gudang penyimpangan, FMCG, dan data center juga sangat prospektif dan terus membutuhkan lahan,” kata Joey kepada Kontan.co.id, Senin (21/12).

Baca Juga: Marketing sales Puradelta Lestari (DMAS) diprediksi capai Rp 2 triliun tahun ini

Senada, Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi dalam risetnya pada 6 Oktober menuliskan, dengan diterapkannya omnibus law akan meningkatkan outlook berinvestasi di Indonesia secara struktural seiring peraturan yang baru akan semakin memudahkan untuk melakukan bisnis.

Apalagi, adanya wacana Tesla yang tertarik berinvestasi di Indonesia akan menjadi katalis positif untuk prospek industrial estate. Aurellia memperkirakan akan semakin banyak perusahaan kendaraan listrik yang mempertimbangkan membangun fasilitas manufaktur di Indonesia guna mengamankan pasokan nikel.

“Kami percaya DMAS jauh lebih unggul dibanding peers dari segi kualitas cadangan lahan, perolehan marketing sales, dan kekuatan balance sheet. Apalagi, dengan balance sheet yang bebas hutang dan arus kas bebas yang kuat memungkinkan DMAS untuk membagikan salah satu  dividen yang tertinggi, yakni 6% di mana rata-rata perusahaan lainnya hanya 2,4%,” ujar Aurellia.

Joey menambahkan, terdapat dua katalis positif lain bagi DMAS. Pertama, di saat pesaing lain kesulitan menyediakan satu lahan luas di area industri mereka karena cadangan lahan yang tersebar, cadangan lahan DMAS justru masih luas yakni 1.300 hektar. Ditambah lagi, area komersial dan hunian milik DMAS masih potensial.

“Dengan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dijadwal beroperasi pada 2023, Stasiun Karawang serta transit oriented development (TOD) akan meningkatkan lalu lintas area komersial Kota Deltamas. Lalu, dengan adanya ruas tol Jatiasih - Sadang juga akan menyediakan jalan alternatif menuju hunian di area selatan Kota Deltamas,” tambah Joey.

Untuk kinerja tahun ini, Joey memproyeksikan DMAS akan membukukan pendapatan Rp 1,86 triliun dengan laba bersih Rp 875 miliar. Sementara untuk tahun depan, ia memperkirakan pendapatan DMAS akan sebesar Rp 1,49 triliun dengan laba bersih Rp 720 miliar. 

Joey merekomendasikan untuk beli saham DMAS dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 340 per saham, dari sebelumnya Rp 300 per saham. Saham DMAS pada peradangan Senin (21/12) ditutup pada Rp 250 per saham.

Selanjutnya: BEI luncurkan indeks ESG Leaders, berikut konstituen awalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×