kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsorsium INDY finalisasi pendanaan PLTU US$ 2 M


Jumat, 29 April 2016 / 07:02 WIB
Konsorsium INDY finalisasi pendanaan PLTU US$ 2 M


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui konsorsium independent power producer (IPP) PT Cirebon Energi Prasarana, bersiap menggarap proyek listrik berkapasitas 1 x 1.000 megawatt (MW) dengan nilai investasi US$ 2 miliar. Financial closing proyek itu akan diteken akhir semester I-2016.

Direktur Utama INDY Arsjad Rasjid mengatakan, porsi saham INDY di proyek PLTU ini sebanyak 25%. Sisanya milik Marubeni Corporation sebesar 35%, Samtan Co. Ltd. sebesar 20%, Korea Midland Power Co. Ltd. sebesar 10%, dan Chubu Electric Power Co. Ltd, sebesar 10%.

Rencananya, 80% dari investasi proyek atau sekitar US$ 1,6 miliar didanai project financing, salah satunya adalah Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Produksi listrik yang dihasilkan pada periode operasi komersial, -menurut rencana mulai tahun 2020- akan dibeli Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perjanjian Jual Beli Listrik (PPA) dengan PLN sudah dilakukan akhir tahun 2015 dengan lama penjualan 25 tahun sejak tanggal operasi komersial.

"Proses Amdal dalam tahap akhir," ujar Arsjad, Kamis (28/4).

Sebelumnya, INDY juga sudah mengoperasikan PLTU Cirebon 1 dengan kapasitas 660 MW selama tiga tahun. "Kinerja operasionalnya juga terbilang baik," ujarnya.

Walaupun sudah masuk ke sektor pembangkit listrik, kinerja INDY pada kuartal I 2016 malah turun 37,9% menjadi US$ 195,1 juta. Hampir seluruh lini bisnis INDY melorot, baik itu bisnis batubara, minyak dan gas, rekayasa dan konstruksi atau logistik.

Perseroan juga masih mencetak rugi bersih sebesar US$ 4,9 juta. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, INDY masih memperoleh laba bersih US$ 11,29 juta. Guna menghadapi tantangan industri, INDY melakukan efisiensi, seperti pengurangan 157 orang karyawan dari total 511 orang di perusahaan induk.

"Prospek industri batubara, masih stagnan jadi kami harus melakukan efisiensi bisnis," ujar Arsjad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×