kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kompak menguat, simak rekomendasi untuk saham IPCC dan IPCM


Selasa, 16 Februari 2021 / 14:58 WIB
Kompak menguat, simak rekomendasi untuk saham IPCC dan IPCM
ILUSTRASI. Kompak menguat, simak rekomendasi untuk saham IPCC dan IPCM


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) kompak menguat pada perdagangan Selasa (16/2). Sampai tutup perdagangan sesi pertama, saham IPCC naik 7,63% ke harga Rp 705 per saham dan saham IPCM menguat 6,40% ke harga Rp 366 per saham.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai, ada sejumlah sentimen yang mendorong naiknya saham IPCM dan IPCC. Kebijakan pembebasan  pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) menjadi 0% jadi salah satu pemicu penguatan dari IPCM dan IPCC hari ini, dengan harapan penjualan mobil dapat kembali naik.

“Selain itu, juga ditambah dengan isu mergernya Pelindo memberikan efek positif kepada IPCC dan IPCM,” katanya, Selasa (16/2).

Menurut Chris, sentiment terkait merger Pelindo sendiri memang membuat harga saham IPCC dan IPCM menguat di bulan lalu, akan tetapi kenaikannya hanya bersifat sementara. Selanjutnya, kedua saham ini kembali anjlok dan saat ini adanya aturan PPnBM membuat optimisme penjualan mobil dapat kembali meningkat sehingga memberikan dampak positif kepada kinerja IPCC dan IPCM.

Baca Juga: Asing banyak melego saham-saham ini saat IHSG menguat di sesi I, Selasa (16/2)

Sementara itu, sentimen negatif untuk kedua emiten ini datang dari perbaikan ekonomi dan daya beli masyarakat yang masih terlihat cenderung rendah dengan harapan dapat kembali membaik ke depannya.

Ia melihat, saham IPCC dan IPCM memiliki prospek yang cenderung cukup baik. Terlebih, jika isu merger Pelindo benar-benat terealisasi tentu dapat memberikan efek positif karena secara size perusahaan menjadi lebih besar dan tentu kinerjanya juga akan lebih baik karena menghilangkan tumpang tindih antara perusahaan-perusahaannya.

Lebih lanjut, Chris menyampaikan kedua saham ini menarik untuk dikoleksi. Ia bilang IPCC menarik lantaran pada tahun lalu kinerjanya sudah cukup tertekan karena adanya perubahan aturan PSAK di laporan keuangan IPCC. Sehingga terlihat laba bersih yang turun cukup signifikan, ditambah dengan menurunnya penjualan mobil cukup signifikan tahun 2020.

Baca Juga: Asing lepas BMRI, ASII, ELTY, IHSG menguat 0,31% di akhir sesi I pada hari ini (16/2)

Adapun meningkatnya penjualan mobil yang kembali naik hingga saat ini, diharapkan memberikan efek positif bagi kinerja IPCC di tahun 2021. “Dengan cash IPCC yang cenderung besar biasanya membagikan deviden dengan cukup besar,” tambahnya.

Dalam catatan Kontan, pada tahun ini IPCC membidik peningkatan layanan bongkar muat kendaraan CBU sebesar 7%-8% pada tahun ini dengan kenaikan pendapatan sekitar 8%-10%.

Jasa Armada Indonesia juga percaya diri dapat mencetak partumbuhan kinerja pada tahun 2021. Dari bisnis kepelabuhanan IPCM menargetkan pertumbuhan 5% sementara untuk di luar pelabuhan umum seperti Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) diproyeksikan tumbuh sekitar 15%.

Chris memberikan rekomendasi buy untuk saham IPCC dengan target harga Rp 1.000 dan IPCM dengan target harga Rp 500.

Selanjutnya: Laba bersih XL Axiata (EXCL) turun, simak rekomendasi sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×